Vadim Shishimarin, Tentara Pertama Rusia yang Diadili di Ukraina atas Kejahatan Perang
Tentara Rusia pertama yang diadili di Ukraina, Vadim Shishimarin, dituding menembak warga sipil tak bersenjata.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Pada 19 Mei, itu akan mulai memengaruhi kemampuan kami untuk memberikan bantuan tanpa gangguan."
Dewan Perwakilan Rakyat meloloskan tambahan $40 miliar minggu ini, tetapi Senat gagal meloloskan RUU tersebut setelah Senator Rand Paul memblokir pengesahannya.
Paul, seorang Republikan dari Kentucky, menginginkan lebih banyak pengawasan tentang bagaimana dana akan dibelanjakan sebelum menyetujui untuk membiarkan RUU itu pergi ke lantai Senat untuk pemungutan suara.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer telah memulai langkah-langkah prosedural untuk mengesampingkan keberatan Paul, tetapi RUU itu kemungkinan tidak akan disahkan paling cepat minggu depan.
Masih ada "sekitar $100 juta dolar tersisa dalam pendanaan otoritas penarikan presiden saat ini", kata Kirby.
Kirby menambahkan, dana itu belum dialokasikan atau diumumkan.
"Kami ingin mendapatkan persetujuan dari lembaga tambahan pada minggu ketiga bulan ini, sehingga kami dapat melanjutkan aliran bantuan dan bantuan ke Ukraina tanpa gangguan."
"Tentu saja, kami akan bertindak sesegera mungkin untuk melakukannya. Jadi kita tidak perlu menunggu hingga akhir Mei," kata Kirby.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Situasi di Medan Perang Semakin Buruk, Ukraina Minta AS Kirim Senjata
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.