Cerita Warga Ukraina yang Disiksa Tentara Rusia, Wajah Ditembak hingga Pura-pura Mati saat Dikubur
Mykola Kulichenko menceritakan bagaimana saat dia diinterogasi oleh tentara Rusia. Dia mendapatkan penyiksaan hingga harus pura-pura mati agar bebas.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Ukraina bernama Mykola Kulichenko menceritakan bagaimana saat dia diinterogasi oleh tentara Rusia.
Hingga 18 Maret, kehidupan keluarga Kulichenko tidak banyak berubah meskipun Rusia menduduki desa mereka di Dovzhyk sejak awal perang.
Kemudian, ketika kolom Rusia dibom, tentara Rusia menyebar mencari orang-orang yang bertanggung jawab.
Tentara Rusia tiba di rumah papan kayu tempat Mykola tinggal bersama dua saudara laki-lakinya, Yevhen dan Dmytro bersama saudara perempuan mereka, Iryna yang saat itu tidak ada di rumah.
Tiga tentara menyuruh Mykola dan dua saudranya untuk berlutut di halaman depan sementara tentara lainnya menggeledah rumah.
Baca juga: RANGKUMAN Sejumlah Peristiwa yang Terjadi Selama Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-83
Baca juga: Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina
Baca juga: G7: Blokade Rusia atas Laut Hitam Buat Jutaan Orang Kelaparan, Gandum Ukraina Tak Bisa Diekspor
Para tentara berusaha mencari apa pun yang mungkin berkaitan dengan pengeboman konvoi Rusia, kata Mykola.
Menurut Mykola, begitu mereka menemukan medali militer milik kakeknya dan tas militer milik Yevhen yang berusia 30 tahun, yang pernah menjadi penerjun payung, para prajurit yakin keluarganya menyembunyikan sesuatu.
Mykola, Yevhen dan Dmytro dibawa ke ruang bawah tanah di mana ketiganya diinterogasi selama tiga hari, katanya.
Mykola terus berharap Rusia akan membebaskan dia dan dua saudaranya, tetapi pada hari keempat, katanya, suasana hati tentara Rusia berubah.
"Mereka memukuli seluruh tubuh saya dengan batang logam, dan mereka memasukkan laras pistol ke dalam mulut saya," katanya seperti dikutip CNN.
Bersama saudara-saudaranya, Mykola disiksa hingga pingsan.
Dia mengatakan tentara Rusia menutup matanya dan dua saudaranya, kemudian tangan dan kaki mereka diikat dengan selotip.
Mereka dibawa dengan kendaraan militer oleh lima tentara Rusia ke sebidang tanah terpencil.
Mereka dibuat berlutut dengan mata masih tertutup, sementara sebuah lubang digali, kata Mykola.