Petempur Ukraina di Azovstal Menyerah, Kebohongan Presiden Zelensky Terungkap
Total ada 1.730 petempur Ukraina telah menyerah tanpa syarat kepada pasukan Rusia di Mariupol sejak 16 Mei 2022.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Pada 18 Mei 2022, Zelensky kembali membuat pernyatan kebohongan, yang menerangkan penyerahan itu adalah misi kemanusiaan yang diawasi perwira militer dan intelijen Ukraina.
Kebohongannya cepat terungkap. PBB menyatakan tidak mengambil bagian dalam pemindahan petempur Ukraina dari pabrik metalurgi Azovstal di Mariupol.
Ini diumumkan pada Rabu (18/5/2022) di kantor Sekretaris Jenderal PBB.
“Seperti yang saya pahami, ini (evakuasi militer Ukraina) adalah hasil kesepakatan antara kedua belah pihak. Kami tidak berpartisipasi dalam hal ini,” kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric.
Kunjungan ICRC dan Wakil Ukraina
Pada 19 Mei, militer Rusia mengkonfirmasi perwakilan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan perwakilan Ukraina diizinkan mengunjungi militan Ukraina yang menyerah dan menilai kondisi penahanan mereka.
Delegasi itu baru datang pada 18 Mei, dua hari setelah dimulai penyerahan kelompok pertama petempur dari pabrik Azovstal pada 16 Mei 2022.
Kunjungan ICRC dan wakil Ukraina ditangani Direktorat Intelijen Utama Staf Umum Federasi Rusia. Delegasi diberi kesempatan mengunjungi dan menilai kondisi penahanan tawanan perang Ukraina.
Mereka diantar ke pusat medis Donetsk dan di kamp penahanan yang memiliki perlindungan keamanan khusus. Penahanan ini dikelola Layanan Lembaga Pemasyarakatan Federal Federasi Rusia.
Pihak Ukraina diwakili anggota parlemen atau Rada Verkhovna, Alexander Ivanovich Kovalev. Kovalev datang dari Kiev.
Pada awalnya, delegasi mengunjungi rumah sakit ke-15 di kota Donetsk, yang menampung tawanan perang yang terluka parah yang telah dibawa keluar dari Azovstal beberapa hari sebelumnya.
Tidak ada yang menyembunyikan apa pun dari para tamu. Perwakilan Ukraina dan ICRC ditunjukkan bangsal tempat yang terluka ditempatkan.
Mereka diberi kesempatan berkomunikasi langsung dengan tahanan. Kunjungan itu diikuti wartawan dari berbagai media.
“Tidak apa-apa,” kata seorang tentara Ukraina yang berstatus tawanan dalam kondisi luka. Ia menjawab pertanyaan delegasi Ukraina dan ICRC.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.