Jubir Kepresidenan Rusia Tegaskan Moskow akan Pertahankan Aset di Luar Negeri
Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan Moskow akan melawan upaya pencurian asetnya di luar negeri, Kamis (19/5/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Kamis (19/5/2022). mengatakan kepada wartawan Moskow akan melawan upaya pencurian asetnya di luar negeri.
Dilansir Tass, Peskov juga menuturkan Rusia akan mempertahankan propertinya sendiri.
"Reaksi macam apa yang Anda dapat? Reaksinya negatif," ucapmya.
"Ini bisa menjadi kelanjutan dari garis yang telah menjadi populer baru-baru ini di sejumlah negara - mencuri aset orang lain," tuturnya.
Baca juga: Jadi Presidensi G20, Kominfo: Media Asing Nilai Positif Cara Indonesia Sikapi Perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Opini: Rusia Harus Biayai Rekonstruksi Ukraina
"Kkami akan melawannya, kami akan mempertahankan aset kami," kata Peskov dalam menanggapi pertanyaan tentang bagaimana Kremlin bereaksi terhadap tindakan tersebut.
Aset senilai 1 miliar dolar Amerika
Sebelumnya, sebuah media Rusia, Vesti, mengutip Direktur Biro Keamanan Ekonomi Vadim Melnik, melaporkan bahwa Kiev telah menangkap aset Rusia dan Belarusia senilai lebih dari $1 miliar.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang "yang telah menderita pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Putin menekankan Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Dia mencatat bahwa operasi itu ditujukan untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
Baca juga: Laporan Terbaru Menyebutkan Tidak Menutup Kemungkinan Terjadi Perang Nuklir Rusia Vs NATO di Ukraina
Baca juga: Rusia Sebut 1.730 Tentara Ukraina di Pabrik Baja Azovstal Mariupol Menyerah
Sanksi besar-besaran
Menanggapi keputusan Rusia, Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadapnya.
Selain itu, negara-negara Barat telah mulai memasok senjata dan peralatan militer ke Kiev yang diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Sejumlah politisi Barat telah mengakui hampir perang ekonomi melawan Rusia.