Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intelijen Inggris: Korban Tewas Rusia Sama saat Konflik Afghanistan, hingga Faktor Uni Soviet Runtuh

Uni Soviet kehilangan sedikitnya 15.000 tentara dalam konflik Afghanistan yang mencoba menopang pemerintahan komunis.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Intelijen Inggris: Korban Tewas Rusia Sama saat Konflik Afghanistan, hingga Faktor Uni Soviet Runtuh
AFP/HANDOUT
Tangkapan layar ini diperoleh dari video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Mei 2022, menunjukkan anggota layanan Ukraina saat mereka digeledah oleh personel militer pro-Rusia setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina. (Photo by Handout / Russian Defence Ministry / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) mengatakan soal kemungkinan jumlah korban tewas Rusia selama perang di Ukraina.

Hasil penyelidikan intelijennya, disebutkan bahwa dalam tiga bulan pertama Rusia kemungkinan mengalami korban tewas yang serupa dengan yang dialami Uni Soviet selama perang sembilan tahun di Afghanistan.

Tingkat korban yang tinggi terlihat dalam serangannya ke Donbas.

Dijelaskan lewat kombinasi taktik tingkat rendah yang buruk, perlindungan udara yang terbatas, kurangnya fleksibilitas dan faktor lainnya.

MOD memperkirakan korban-korban itu terus meningkat.

Baca juga: Rusia Cekal Hampir 1.000 Orang AS Masuk Wilayahnya, Ini Alasan Putin Cekal Aktor Morgan Freeman

Dikutip Tribunnews dari BBC, MOD menyebut: "Ketidakpuasan publik terhadap perang yang dilakukan Rusia dan kesediaan publik untuk menyuarakannya mungkin akan tumbuh".

Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022.
Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Ini adalah referensi yang runcing, ujar MOD dalam laporannya.

Berita Rekomendasi

Uni Soviet kehilangan sedikitnya 15.000 tentara dalam konflik Afghanistan yang mencoba menopang pemerintahan komunis. 

Perang menjadi jalan buntu berdarah, dan dipandang sebagai faktor runtuhnya Uni Soviet.

Intelijen Inggris: Budaya Menutup-nutupi dan Mengambinghitamkan Mungkin Lazim di Militer Rusia

Sebelumnya, Rusia disebut telah melakukan pemecatan terhadap komandan seniornya yang dianggap berkinerja buruk selama tahap awal invasi Ukraina.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh intelijen Kementerian Pertahanan Inggris (MOD), pada Kamis (19/5/2022).


MOD menyebut Letnan Jenderal Serhiy Kisel misalnya, yang memimpin Pasukan Tank Pengawal 1 elit, telah diskors karena kegagalannya di Kharkiv

Kata MOD dalam cuitannya di Twitter.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas