Intelijen Inggris: Korban Tewas Rusia Sama saat Konflik Afghanistan, hingga Faktor Uni Soviet Runtuh
Uni Soviet kehilangan sedikitnya 15.000 tentara dalam konflik Afghanistan yang mencoba menopang pemerintahan komunis.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
Sebagian besar tentara Azovstal tampaknya telah dibawa ke Olenivka, sebuah kota di dekat garis depan Ukraina tetapi wilayahnya sudah dikendalikan oleh Rusia.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Selasa, bahwa proses negosiasi untuk mengevakuasi tentara terakhir dari pabrik baja Azovstal berlanjut dengan Rusia.
Ini mengikuti berakhirnya "misi tempur" pasukan Ukraina di kompleks itu, yang selama berminggu-minggu menjadi sebuah pertikaian besar terakhir di kota yang diduduki oleh pasukan Rusia.
Nasib Pasukan Ukraina
Seorang pemimpin separatis di Ukraina timur mengatakan pengadilan kini tengah memutuskan nasib pejuang Mariupol yang menyerah.
Menurut kantor berita Rusia, Tass, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin mengataka:
"Jika lawan telah meletakkan senjatanya, pengadilan memutuskan nasib masa depan," ujarnya dikutip dari BBC.
Dia mengatakan setiap warga Ukraina yang ditemukan sebagai "penjahat perang neo-Nazi" harus menghadapi pengadilan internasional.
Pushilin juga menuturkan komandan tertinggi di pabrik baja masih berada di dalam pabrik dan belum menyerah.
Pahlawan
Juru bicara Pentagon AS John Kirby memuji para pejuang Ukraina yang mati-matian membela Ukraina dengan bersembunyi di pabrik baja Mariupol.
Baca juga: Perusahaan Listrik Terbesar Jepang Investasi 3,2 Miliar Yen di Indonesia
Mereka berjuang untuk mempertahankan kota.
Mereka telah bertahan sejak pasukan Rusia yang maju mengepung Mariupol pada awal Maret 2022.
"Soldiers that continued to resist there did so bravely and skilfully and it's quite admirable to think how long they were able to hold out and President Zelensky referred to them as heroes - I think we would all agree with that," ujar John Kirby, Juru bicara Pentagon AS.
(Tentara yang terus melawan di sana (Azovstal) melakukannya dengan berani dan terampil, dan cukup mengagumkan berapa lama mereka mampu bertahan dan Presiden Zelensky menyebut mereka sebagai pahlawan - saya pikir kita semua setuju dengan itu.)
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)