Olaf Scholz Akui Sanksi Anti-Rusia Sebabkan Kerugian bagi Ekonomi Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui bahwa sanksi anti-Rusia berdampak pada ekonomi Jerman, Minggu (29/5/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
“Gagasan menggunakan mata uang digital dalam transaksi untuk penyelesaian internasional sedang dibahas secara aktif,” ujar Ivan Chebeskov, yang dikutip dari Cointelegraph.
Selama berbulan-bulan, pejabat Rusia melakukan pembicaraan untuk mengatur pasar kripto dan penggunaan mata uang digital di negara itu.
Baca juga: Terlibat Kasus Penyelundupan Dengan Rusia, Kargo Minyak Iran Disita Pemerintah Amerika
Namun, belum ada kesepakatan yang tercapai karena adanya perbedaan pendapat, di mana Kementerian Keuangan Rusia menentang seruan Bank Sentral negara itu untuk melarang total cryptocurrency di Rusia.
Menteri Perdagangan Rusia, Denis Manturov mengatakan Moskow berencana segera melegalkan pembayaran kripto.
Pada bulan April lalu, Kementerian Keuangan Rusia mendukung pengesahan RUU yang diberi judul “On Digital Currency”.
Pada bulan yang sama, Gubernur Bank Rusia Elvira Nabiullina mengakui sedang mempertimbangkan kembali sikap penolakannya terhadap aset digital.
Nabiullina mengatakan kripto sedang dipertimbangkan menjadi salah satu langkah untuk mengurangi dampak sanksi Barat terhadap ekonomi Rusia.
Belum ada kejelasan mengenai bagaimana Rusia dapat menggunakan aset digital untuk melawan sanksi Barat.
Ini mengingat pasar kripto yang tidak cukup besar untuk mendukung kebutuhan transaksi suatu negara yang berdaulat.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)