Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saling Tuding China Dengan Australia Soal Ancaman Pesawat Militer di Laut China Selatan

China membalas tuduhan Australia bahwa pesawat tempurnya telah mengancam pesawat militer Negeri Kanguru tersebut di Laut China Selatan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Saling Tuding China Dengan Australia Soal Ancaman Pesawat Militer di Laut China Selatan
ist
ILUSTRASI 

"Ini tidak aman, apa yang terjadi, dan kami telah membuat representasi yang tepat kepada pemerintah China untuk mengungkapkan keprihatinan kami," kata Albanese.

"Pesawat Australia itu terbang sesuai dengan hukum internasional, menggunakan hak atas kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan internasional, dan wilayah udara," katanya.

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu pesawat China dituduh membahayakan penerbangan pengintaian militer lain.

Australia Tuduh Kapal Perang China Gunakan Laser

Pada Februari lalu, Australia juga menuduh bahwa kapal perang China menggunakan laser untuk "menerangi" P-8 Australia di perairan lepas pantai utara negara itu.

Mengarahkan laser ke pesawat dapat merusak penglihatan pilot dan membahayakan pesawat, menurut Administrasi Penerbangan Federal AS.

Pemerintah Australia menyebut tindakan itu "berbahaya" dan "sembrono".

Berita Rekomendasi

Namun Beijing mengatakan tuduhan Australia itu tidak benar dan kapal perangnya bertindak sesuai dengan hukum internasional.

Ia menuduh Australia "menyebarkan informasi palsu secara jahat tentang China."

China dan Australia juga berselisih mengenai upaya Beijing untuk mengejar perjanjian keamanan baru dengan berbagai negara kepulauan Pasifik yang telah menjadi mitra dekat Australia di masa lalu.

Ada pertemuan dekat lainnya antara pesawat tempur China dan asing selama bertahun-tahun.

Yang terburuk terjadi pada tahun 2001, ketika sebuah jet tempur China bertabrakan dengan pesawat pengintai Angkatan Laut AS di atas Laut China Selatan.

Dalam kasus itu, pilot pesawat tempur F-8 China tewas dan pesawat AS harus melakukan pendaratan darurat di Pulau Hainan China.

Ke-24 anggota awak AS ditahan di pulau China selama 11 hari sebelum dibebaskan.

(Reuters/Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas