China Bantah Bangun Pangkalan Militer di Kamboja, Sebut AS Ikut Campur
Beijing menyangkal laporan Washington Post yang menyatakan bahwa China diam-diam membangun pangkalan Angkatan Laut di Kamboja.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
Sumber pejabat Barat mengatakan bahwa kedua negara menyangkal laporan ini dan berusaha menyembunyikannya.
Pangkalan militer itu, kata sumber, akan berada di bagian utara Pangkalan Angkatan Laut Ream Kamboja di Teluk Thailand.
Menurut laporan Washington Post, pangkalan militer China di Kamboja merupakan strategi Beijing untuk membangun jaringan fasilitas militernya secara global.
Sumber pejabat Barat yang bicara dengan syarat anonim menilai, langkah ini dilakukan China untuk membangun kekuatan global.
Adapun pangkalan militer di Kamboja ini adalah pos Angkatan Laut kedua China di luar negeri dan yang pertama di kawasan Indo-Pasifik.
Saat ini, satu-satunya pangkalan militer China di luar negeri berada di Djibouti, Afrika Timur.
Analis dan pejabat menilai, memiliki fasilitas yang mampu menampung kapal Angkatan Laut di wilayah Laut China Selatan, merupakan elemen penting dari ambisi Beijing memperluas pengaruhnya dan memperkuat kehadirannya di kawasan dekat jalur laut utama Asia Tenggara ini.
Baca juga: China Dilaporkan Diam-diam Bangun Pangkalan Militer di Kamboja
Baca juga: Bicara Sosok Capres 2024, Amien Rais: Jangan Pilih yang Kiblatnya ke Washington atau Beijing
"Kami menilai bahwa Indo-Pasifik adalah bagian penting bagi para pemimpin China, yang melihat Indo-Pasifik sebagai wilayah pengaruh yang sah dan bersejarah bagi China," kata sumber pejabat Barat.
Beijing, kata pejabat itu, menganggap kawasan itu tidak mau atau tidak mampu menantang kepentingan inti China.
China, kata sumber, yakin negara-negara di wilayah ini akan tunduk melalui sejumlah upaya diantaranya paksaan, hukuman, dan bujukan di bidang diplomatik, ekonomi, hingga militer.
"Pada dasarnya, China ingin menjadi begitu kuat sehingga kawasan itu akan menyerah pada kepemimpinan China daripada menghadapi konsekuensi," kata pejabat itu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)