Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Inggris Boris Johnson Awalnya Tak Mau Mundur karena 'Mandat Kolosal', Lantas Muncul Desakan

PM Inggris Boris Johnson akhirnya mundur dari jabatannya seusai menerima desakan-desakan, hal ini buntut soal pelecehan seksual oleh anggota parlemen.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in PM Inggris Boris Johnson Awalnya Tak Mau Mundur karena 'Mandat Kolosal', Lantas Muncul Desakan
AFP/HOLLIE ADAMS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai desakan akhirnya membuat Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengundurkan diri dari jabatannya.

Di mana awalnya dirinya enggan untuk melakukan hal tersebut.

Alasannya karena "mandat kolosal" dari pemilih pada pemilihan 2019, hal tersebut dikatakannya pada Rabu malam.

Namun pada Kamis pagi lebih dari 50 anggota pemerintah telah mundur, termasuk Menteri Pendidikan Michelle Donelan yang baru diangkat pada Selasa malam.

Hingga akhirnya pengunduran diri Johnson tak terelakkan.

Diberitakan sebelumnya, pemerintahan Inggris dilanda gelombang  pengunduran diri dari pemerintahannya.

Baca juga: Beda Reaksi Mundurnya Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris: Rusia Senang, Ukraina Sedih

Selama berbulan-bulan, terjadi pergolakan politik di Inggris yang kemudian memuncak pada hari Selasa (5/7/2022).

Berita Rekomendasi

Saat itu, sekretaris kesehatan dan kanselirnya mengundurkan diri hampir bersamaan.

Mereka mundur karena melihat penanganan Johnson atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan seorang anggota parlemen senior.

Sikap Johnson yang seakan membela pelaku memicu gelombang pengunduran diri dan surat tidak percaya dari menteri junior dan anggota parlemen pada hari Rabu.

Malam itu, sekelompok menteri senior pergi ke Downing Street untuk mencoba membujuk perdana menteri agar mengundurkan diri.

Dilansir BBC.com, berikut serangkaian peristiwa yang berujung pengunduran dirinya.

Skandal pelecehan di Westminster

Sebuah foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Parlemen Inggris menunjukkan anggota parlemen Konservatif untuk Tamworth, Chris Pincher, berpose untuk foto potret resmi di Gedung Parlemen di London.
Sebuah foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Parlemen Inggris menunjukkan anggota parlemen Konservatif untuk Tamworth, Chris Pincher, berpose untuk foto potret resmi di Gedung Parlemen di London. (RICHARD TOWNSHEND / UK PARLIAMENT / AFP)

Kamis (30/6/2022) lalu, Noa Hoffman (24), yang baru empat hari bekerja sebagai reporter politik untuk surat kabar Sun, melaporkan bahwa Chris Pincher, seorang anggota parlemen Konservatif mengundurkan diri dari perannya sebagai cambuk partai.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas