Kontroversi Adolf Hitler, Diktator Nazi Jerman Anti Yahudi yang Dirikan Kamp Pemusnahan Massal
Kontroversi Adolf Hitler, Diktator Nazi Jerman Anti Yahudi yang mendirikan Kamp Pemusnahan massal selama pemerintahannya, yaitu Auschwitz I,II,III.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Melalui berbagai pidatonya yang berapi-api, Hitler mengangkat topik yang sama, yaitu Anti Yahudi dan Anti Boshevik.
4. Berambisi Memusnahkan Komunis Soviet
Adolf Hitler menganggap Komunis Soviet adalah ancaman bagi Nazi Jerman.
Ia mulai berambisi untuk memusnahkan Uni Soviet setelah terjadi berbagai serangan Komunis di Munich, Jerman, dikutip dari Britannica.
Hitler yang mulai terancam lalu menyusun operasi Barbarossa untuk menyerang Uni Soviet yang dilakukan pada 22 Juni 1941.
Serangan yang dilakukan Nazi Jerman kepada Uni Soviet merupakan serangan kejutan yang dilakukan pada dini hari.
Adolf Hitler bersama Himmler memimpin pasukan Nazi Jerman untuk menjarah dan menguasai sebagian daerah Uni Soviet.
Bahkan, Nazi hampir mencapai Moskow, sebelum akhirnya dapat dipukul mundur oleh Tentara Merah Uni Soviet hingga ke Berlin, Jerman.
5. Kematian Adolf Hitler
Adolf Hitler memutuskan untuk bunuh diri bersama Istri Eva Braun di sebuah bunker persembunyiannya di Berlin pada 30 April 1945.
Tentara Merah Uni Soviet dan pasukan Sekutu berhasil menguasai Jerman.
Keadaan ini menyebabkan Hitler merasa putus asa, dikutip dari History.
Adolf Hitle bunuh diri karena tidak ingin berakhir seperti Mussolini di Italia yang dieksekusi oleh warganya sendiri dan hal tragis yang terjadi pada jasadnya.
Adolf Hitler bunuh diri dengan menelan kapsul sianida dan menembak kepalanya sendiri.
Segera setelah itu, Jerman menyerah tanpa syarat kepada pasukan Sekutu, mengakhiri impian Hitler tentang Reich “1.000 tahun”.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Adolf Hitler