UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-149: Ekspor Gandum Ukraina Segera Temui Titik Terang
Kelanjutan soal ekspor gandum Ukraina akan ditandatangani Kyiv, Rusia, Turki, dan PBB pada Jumat (22/7/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
Seruan pengadilan internasional untuk Putin
Ukraina telah menyerukan pengadilan internasional untuk membawa Vladimir Putin ke pengadilan lebih cepat.
"Mengadili Rusia secara terpisah untuk tindakan agresi, dengan partisipasi internasional, akan mempercepat upayanya untuk meminta pertanggungjawaban presiden Rusia dan lingkaran dalamnya," kata para pejabat.
"Kami berharap surat dakwaan itu dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan," kata Andriy Smyrnov, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina.
Baca juga: Kepala CIA Bill Burns Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Buat China Berpikir Ulang untuk Serang Taiwan
Lukashenko serukan agar perang Rusia-Ukraina segera dihentikan
Presiden Belarus Alexander Lukashenko, mengatakan perang harus dihentikan untuk menghindari "jurang perang nuklir" dan bersikeras Ukraina menerima tuntutan Rusia.
“Tidak perlu melangkah lebih jauh. Selanjutnya terletak jurang perang nuklir,” katanya kepada AFP.
Lukashenko juga menuduh barat mencari konflik dengan Rusia dan memprovokasi perang.
“Jika Rusia tidak mendahului Anda, anggota NATO, Anda akan mengorganisir dan menyerangnya,” katanya.
Proksi Rusia lucuti dokumen pribadi penduduk Donbas
Proksi Rusia di wilayah Donbas yang diduduki Rusia telah menyita dokumen dari pasukan yang dimobilisasi secara paksa, menurut kepala militer Ukraina.
Proksi Rusia dilaporkan telah melucuti dokumen pribadi dari penduduk dalam upaya untuk memaksa mereka berperang melawan Ukraina dan membuat pasukan yang dimobilisasi secara paksa tidak mungkin untuk meninggalkan atau mengidentifikasi mereka yang telah terbunuh, kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.
Kleptokrasi Rusia
Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA) telah meminta lebih banyak dana untuk mengatasi kleptokrasi Rusia.
NCA mengatakan Inggris lebih lambat untuk merebut aset oligarki Rusia yang terkena sanksi daripada AS karena tidak dapat mengandalkan "tingkat investasi substansial" yang sama yang telah dicurahkan Washington untuk mengatasi korupsi internasional dan penghilangan sanksi.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)