Update Perang Rusia Vs Ukraina: PBB Desak Zona Demiliterisasi, Barat Janjikan Bantuan Rp 22,8 T
Berikut perang antara Rusia dan Ukraina yang telah memasuki hari ke-170 pada Jumat (12/8/2022) hari ini.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
"Jadi saya mengusulkan, saya memohon untuk memanggil misi ini sesegera mungkin," katanya.
Ia menambahkan bahwa mencegah bencana nuklir adalah tanggung jawab bersama.
Baca juga: Dubes China Klaim AS Penghasut Utama Perang di Ukraina: Washington Ingin Hancurkan Rusia
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrsky mengatakan pihaknya sedang membuat rencana darurat untuk menghadapi skenario apa pun di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, termasuk mengevakuasi orang-orang dari daerah tersebut.
"Pabrik itu sampai hari ini tidak hanya di tangan musuh, tetapi di tangan spesialis tidak berpendidikan yang berpotensi memungkinkan terjadinya tragedi," kata Monastyrsky.
"Tentu saja, sulit membayangkan skala tragedi yang bisa terjadi jika Rusia melanjutkan tindakan mereka di sana," tambahnya.
Moskow dan Kyiv masing-masing menuduh satu sama lain menyerang kompleks itu pada Kamis (11/8/2022) dan selama akhir pekan.
Ukraina Lanjutkan Aliran Minyak Rusia ke Hongaria dan Slovakia
Aliran minyak telah dilanjutkan dari Rusia ke Hongaria dan Slovakia melalui bagian Ukraina dari pipa minyak Druzhba, kata Naftogaz Ukraina, beberapa hari setelah mereka ditangguhkan karena masalah pembayaran.
Operator pipa JSC Ukrtransnafta Naftogaz mengatakan pihaknya kembali beroperasi setelah menerima pembayaran dari perusahaan minyak Hongaria MOL pada Rabu malam.
Ukraina telah menghentikan pengiriman minyak Rusia melalui Druzhba pada 4 Agustus, setelah sanksi Barat mencegahnya menerima biaya transit dari Moskow.
Duta Besar Rusia Salahkan Kyiv
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menuduh Ukraina melakukan "serangan kriminal" terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia.
Baca juga: Rusia Enggan Akui Serangan Ukraina Hancurkan 9 Pesawatnya di Krimea, Sebut Itu Ulah Perokok Ceroboh
"Kami berulang kali memperingatkan rekan-rekan Barat kami bahwa jika mereka tidak berbicara tentang rezim Kyiv, maka itu akan mengambil langkah yang paling mengerikan dan tidak rasional, yang konsekuensinya akan bergema jauh melampaui perbatasan Ukraina," kata Nebenzya.
"Sayangnya, itulah yang terjadi sekarang," katanya.