Kongres AS Sahkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi
Undang-undang ini bertujuan memerangi perubahan iklim dan menurunkan harga obat resep serta mengurangi emisi gas rumah kaca domestik.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
"Demokrat lebih dari mayoritas lainnya dalam sejarah kecanduan menghabiskan uang orang lain, terlepas dari apa yang kita sebagai negara mampu," kata pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy.
Pembuatan RUU ini telah berjalan lebih dari 18 bulan. Ini merupakan versi final dari rencana asli Biden, Build Back Better atau kerangka kerja legislatif yang diangkat Biden menjelang pelantikannya sebagai Presiden AS.
Baca juga: Janet Yellen Sebut Ekonomi AS Tidak Dalam Resesi, Meskipun PDB Merosot
Melalui undang-undang ini investor yang ingin menuangkan uangnya ke sektor energi bersih dapat mengharapkan subsidi federal melalui kredit jangka panjang untuk energi angin dan surya, serta kredit baru untuk penyimpanan energi, biogas dan hidrogen.
Menurut produsen mobil, kredit pajak senilai 7,5 ribu dolar AS, yang bertujuan untuk mendorong konsumen AS beralih menggunakan kendaraan listrik, tidak dapat digunakan untuk sebagian besar model EV.
Mereka juga memperingatkan undang-undang tersebut akan membahayakan pencapaian target adopsi EV AS untuk tahun 2030.
Para produsen mobil besar menambahkan, untuk memenuhi syarat saat mengajukan kredit, kendaraan harus dirakit di Amerika Utara, sehingga beberapa EV saat ini tidak memenuhi syarat.
Sementara itu, sumber pendapatan utama RUU tersebut didapat dari pajak minimum perusahaan 15 persen yang ditujukan untuk menghentikan perusahaan berkeuntungan besar memangkas tagihan pajak mereka menjadi nol.