Peringati Hari Kemerdekaan, Vasyl Hamianin: Tekanan Rusia Tak Membuat Bangsa Ukraina Menyerah
Hamianin sebut, tekanan hebat yang dilakukan penjajah Rusia tidak membuat Bangsa Ukraina terpecah belah dan menyerah
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Kejaksaan Agung Ukraina mencatat sejak awal perang skala penuh Rusia melawan Ukraina, 373 anak-anak Ukraina tewas, 723 anak-anak terluka. Sebagian besar korban di antara anak-anak berasal dari wilayah Donetsk.
Jumlah korban jiwa ini terus bertambah akibat serangan Rusia yang makin membabi buta.
Baca juga: Di Invasi Rusia, Ekspor Komoditas Pertanian Ukraina Untuk Pasar Global Anjlok Drastis
Pada 17 Agustus serangan roket Rusia di distrik Saltivskyi di Kharkiv menyebabkan 19 masyarakat sipil tewas dan sebuah bangunan tinggi lokal rusak.
Bahkan pada 22 Agustus, pasukan Rusia tanpa alasan yang jelas menembaki wilayah Sumy, Mykolaiv, Kharkiv, Dnipropetrovsk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Luhansk yang mengakibatkan tiga orang sipil tewas dan delapan warga terluka.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menegaskan tindakan keji Rusia membuat bangsa Ukraina menyerah.
Justru sebaliknya, lanjut dia, hal ini memperkuat tekad untuk segera membebaskan setiap jengkal wilayah mereka dari penjajahan.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal salut melihat perjuangan bangsa Ukraina untuk mempertahankan kemerdekaan dan membela kedaulatannya.
“Bagaimanapun perdebatan strategisnya, dalam invasi ini jelas sekali bahwa Rusia di pihak yang salah dan Ukraina di pihak yang benar. Mencap orang yang membela Ukraina seakan-akan pro Barat adalah persepsi yang salah,” tegasnya.
Membela Ukraina, lanjutnya, berarti membela keadilan dan kebenaran, membela bangsa yang sedang ditindas dan diintervensi oleh bangsa asing, terlepas mereka didukung atau tidak oleh Barat, Timur, Utara dan Selatan.