Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan PM Jepang Shinzo Abe Yang Telah Meninggal Dijadikan Penasehat Abadi, Pertama Dalam Sejarah

Almarhum mantan PM Jepang Shinzo Abe dijadikan Penasehat Abadi  oleh "Kelompok Solidaritas Konservatif," yang terdiri dari 15 anggota parlementer

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mantan PM Jepang Shinzo Abe Yang Telah Meninggal Dijadikan Penasehat Abadi, Pertama Dalam Sejarah
Foto NHK
Kelompok Solidaritas Konservatif sekitar 15 orang kemarin berkumpul di markas besar partai demokrat liberat (LDP) di Nagatacho Tokyo kemarin (29/8/2022) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Almarhum mantan PM Jepang Shinzo Abe dijadikan Penasehat Abadi  oleh "Kelompok Solidaritas Konservatif," yang terdiri dari 15 anggota parlemen konservatif dari Partai Demokrat Liberal (LDP) saat mengadakan sesi belajar di markas besar partai kemarin (29/8/2022).

"Pertama kali dalam sejarah di Jepang seorang yang telah meninggal dijadikan Penasehat Abadi," ungkap sumber politisi Tribunnews.com Selasa (30/8/2022).

Anggota perwakilan DPR Shuichi Takatori menjelaskan alasan penunjukannya, dengan mengatakan, "Kami akan terus mempertahankan nama mantan Perdana Menteri Abe (dalam asosiasi) dan meneruskan ide-idenya."

Anggota parlemen yang menghadiri kelompok studi tersebut bertepuk tangan menyambut dengan baik.

"Kelompok Solidaritas Konservatif adalah kelompok studi yang didirikan pada tahun 2020 oleh sekitar 60 anggota parlemen konservatif. Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Keamanan Sanae Takaichi juga menjabat sebagai penasihat, dan mendukung Takaichi dalam pemilihan presiden musim gugur lalu dan  menjadi kekuatan pendorong.

Selanjutnya, pada akhir 2021, kelompok ini menganjurkan boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing, dan pada Januari 2022, serta sangat merekomendasikan agar Tambang Emas Sado di Prefektur Niigata didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Berita Rekomendasi

Namun, kejutan kehilangan pemimpin mutlak mantan Perdana Menteri Abe sangatlah besar. Ada juga rasa bahaya perpecahan karena tidak ada penerus untuk menyatukan kelompok sayap kanan. Itulah sebabnya bahkan setelah kematian  Abe.

Ketika dilaporkan bahwa Kelompok Solidaritas Konservatif telah menunjuk mantan Perdana Menteri Abe sebagai penasihat tetap, penasehat seumur hidup,  kecaman muncul di media sosial.

"Bagaimana Anda berbicara dengan almarhum dan mendapatkan saran?" tanya seorang netizen.

Ada  juga komentar yang mengacu seperti pada Korea Utara.

“Dia terlihat seperti Kim Il Sung dari Korea Utara. Dia adalah presiden tetap negara itu. Tampaknya alur pemikirannya sama," papar netizen lainnya.

"LDP, jangan mulai bertingkah seperti Korea Utara di masa yang rumit ini, kamu bukan sekretaris jenderal abadi," papar netrizen lainnya.

“Pertempuran tentang siapa yang akan memimpin Anak-anak Abe telah dimulai.  Hagiuda, yang seharusnya selangkah lebih maju ketika dia menjabat sebagai ketua Dewan Riset Kebijakan, gagal, dan  Takaichi muncul sebagai gantinya."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas