Bioskop di Kashmir Kembali Dibuka Setelah 20 Tahun Terpaksa Ditutup akibat Pemberontakan
Bioskop di Kashmir akhirnya dapat kembali dibuka setelah lebih dari 20 tahun ditutup secara paksa akibat pemberontakan bersenjata.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Militan Menutup Bioskop
Kashmir adalah salah satu titik api paling berbahaya di dunia.
Diklaim secara keseluruhan oleh India dan Pakistan, wilayah pegunungan telah menjadi episentrum selama lebih dari 70 tahun dari perjuangan teritorial yang sering disertai kekerasan antara tetangga bersenjata nuklir itu.
Sebuah perbatasan de facto yang disebut Garis Kontrol membaginya antara New Delhi dan Islamabad.
Pada akhir 1980-an, pemberontakan kekerasan di Kashmir yang dikuasai India merenggut nyawa lebih dari 9.000 warga sipil menurut pemerintah India, meskipun perkiraan bervariasi.
Setelah pemberontakan itu, bioskop terpaksa ditutup.
Baca juga: Putin ke PM India: Moskow akan Melakukan Apa Saja untuk Mengakhiri Perang Secepat Mungkin
Pihak berwenang berusaha untuk membukanya kembali, tetapi serangan militan mematikan di Bioskop Regal pada tahun 1999 menggagalkan upaya tersebut, Press Trust of India melaporkan.
Pada 2019, Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut status semi-otonom Jammu dan Kashmir dan secara resmi membagi bekas negara bagian itu menjadi dua wilayah persatuan, memberi pemerintah di New Delhi kendali lebih besar atas wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan.
Menyusul langkah itu, Modi memberlakukan pemadaman komunikasi yang hampir selesai selama lebih dari dua setengah bulan, dalam sebuah langkah yang dikritik keras oleh para pemimpin lokal dan memicu protes.
India mengatakan langkah untuk mencabut status itu adalah untuk memastikan hukum negara itu setara untuk semua warga negara dan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di kawasan itu.
Serta untuk mengakhiri separatisme dan terorisme yang diduga dibantu dan bersekongkol oleh Pakistan.
Sejak itu, pemerintah India telah memperkenalkan serangkaian kebijakan yang diklaim akan membawa pembangunan ke wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/Yurika)