Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tambah Sanksi, Uni Eropa Larang Impor Deodoran hingga Kertas Toilet Rusia  

Uni Eropa (UE) telah mengusulkan pelarangan impor untuk produk kebersihan buatan Rusia, mulai dari kebutuhan sabun dan cukur hingga kertas toilet.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Tambah Sanksi, Uni Eropa Larang Impor Deodoran hingga Kertas Toilet Rusia  
Grid.ID
Ilustrasi tisu toilet 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Uni Eropa (UE) telah mengusulkan pelarangan impor untuk produk kebersihan buatan Rusia, mulai dari kebutuhan sabun dan cukur hingga kertas toilet serta deodoran.

Blok itu memang sedang berupaya untuk menghilangkan pendapatan perdagangan Rusia, yang dipicu konflik di Ukraina.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (29/9/2022), gelombang ke-8 sanksi anti-Rusia yang diresmikan di Belgia pada Rabu kemarin juga akan melarang impor beberapa produk baja dan berusaha untuk mengenakan batasan harga pada minyak Rusia.

"Kami tidak menerima referendum palsu dan segala bentuk aneksasi di Ukraina, dan kami bertekad untuk membuat Kremlin membayar eskalasi lebih lanjut ini," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengumumkan keputusan ini di Brussels.

Menurutnya, paket sanksi yang diusulkan diperkirakan akan membuat Rusia kehilangan 'tambahan pendapatan sebesar 7 miliar euro atau setara 6,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Skema tersebut mewajibkan penduduk UE untuk hidup tanpa produk 'kecantikan atau riasan', perlengkapan cukur, 'deodoran pribadi', benang gigi, sabun hingga kertas toilet buatan Rusia.

Berita Rekomendasi

Pengumuman Von der Leyen ini muncul hanya beberapa hari setelah salah satu pelopor produsen kertas toilet Jerman, Hakle, mengajukan kebangkrutan dengan alasan melonjaknya harga energi dan bahan sumber pembuatan produknya.

Hakle dan perusahaan Jerman lainnya telah meminta pemerintah federal untuk membatasi harga energi sebagai upaya untuk tetap bertahan, namun itu sebelum serangkaian ledakan pada Senin lalu merusak dua jalur pipa Nord Stream dan memutus Jerman dari gas alam Rusia, yang mungkin terjadi secara permanen.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-218: Rusia Siap Caplok Wilayah Ukraina setelah Referendum

Sementara itu, pejabat pemerintah Jerman telah menginstruksikan warganya untuk mengurangi aktivitas mandi dan menggunakan waslap, demi menghemat air panas.

Menanggapi sanksi yang diusulkan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova melontarkan sindiran tentang kaitan antara produk sanitasi dan penghematan air.

Di sisi lain, UE juga bermaksud untuk memberikan sanksi kepada filsuf Aleksandr Dugin, putrinya Darya dibunuh pads bulan lalu dalam sebuah bom mobil di Rusia.

Rusia pun telah mengidentifikasi dua tersangka dalam serangan itu, keduanya berkewarganegaraan Ukraina.

Sumber

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas