Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Afghanistan Jadi 52 Orang, Serangan Terparah Sejak Taliban Berkuasa
Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di Kabul, ibu kota Afghanistan, bertambah menjadi 52 orang.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
Alasan rendahnya jumlah korban tewas yang diberikan oleh Taliban tidak segera jelas.
Baca juga: Abaikan Larangan Taliban, Lima SMA Perempuan di Afghanistan Kembali Dibuka
Di masa lalu, mereka kadang-kadang lambat untuk mengkonfirmasi jumlah korban setelah serangan.
Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, kelompok Negara Islam, saingan Taliban, telah melakukan serangkaian serangan, termasuk bom bunuh diri di masjid-masjid yang ramai.
Hazara, minoritas Afghanistan, sering menjadi sasaran kekerasan.
Kebanyakan Hazara adalah Muslim Syiah, dibenci oleh radikal Muslim Sunni seperti kelompok Negara Islam, dan didiskriminasi oleh banyak orang di negara mayoritas Sunni.
Pusat pendidikan yang ditargetkan pada hari Jumat berada di lingkungan Kabul di Dashti Barchi, di mana banyak penduduknya adalah Hazara.
Pada tahun 2020, ISIS menyerang sebuah rumah sakit bersalin di Dashti Barchi yang menewaskan 24 orang, termasuk ibu dan bayi yang baru lahir.
Pada tahun 2021, sebelum pengambilalihan Taliban, kelompok itu menyerang sebuah sekolah, menewaskan lebih dari 90 orang, kebanyakan dari mereka adalah siswi.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)