Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Pangan di Tunisia: Bahan Pokok Langka, Pemerintah Salahkan Perang Ukraina

Tunisia mengalami krisis pangan, bahan pokok langka hingga membuat orang-orang mengantre berjam-jam untuk mendapatkan makanan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
zoom-in Krisis Pangan di Tunisia: Bahan Pokok Langka, Pemerintah Salahkan Perang Ukraina
Freepik.com
Bendera nasional Tunisia - Tunisia mengalami krisis pangan, bahan pokok langka hingga membuat orang-orang mengantre berjam-jam untuk mendapatkan makanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Tunisia telah terdampak lonjakan harga pangan dan kekurangan bahan pokok dalam beberapa pekan terakhir, AP News melaporkan.

Gula, minyak sayur, beras, dan bahkan air minum kemasan secara berkala kosong di supermarket dan toko kelontong.

Orang-orang mengantre berjam-jam untuk kebutuhan pangan yang telah lama disubsidi dan sekarang hanya tersedia dalam bentuk ransum saja.

Adapun ketika bahan makanan muncul di rak, banyak orang tidak mampu membayar harga yang mengejutkan untuk mereka.

Seorang pembeli, Amina Hamdi, 63, mengatakan ada orang-orang berebut bahan makanan meskipun harganya sangat tinggi.

"Saya datang ke toko dan menemukan orang-orang berebut untuk membeli dan harganya sangat tinggi," kata Hamdi.

Anggota pasukan keamanan menghadapi demonstran anti-pemerintah Tunisia selama pemogokan umum pada 10 November 2021.
Anggota pasukan keamanan menghadapi demonstran anti-pemerintah Tunisia selama pemogokan umum pada 10 November 2021. - Tunisia mengalami krisis pangan, bahan pokok langka hingga membuat orang-orang mengantre berjam-jam untuk mendapatkan makanan.(AFP/HOUSSEM ZOUARI)

Baca juga: KBRI Tunis Tampilkan Hadrah Shalawat Nabi di Festival Maulid Nabi Muhammad SAW Tunisia

Seorang pembeli bernama Aicha mengatakan tidak mungkin manusia bisa hidup tanpa makanan.

Berita Rekomendasi

"Tidak mungkin hidup tanpa makanan," kata Aicha saat berbelanja di pasar ikan dan daging di Tunis baru-baru ini.

"Kami bisa hidup tanpa furnitur, bahan bangunan, tapi kami harus makan."

Pemerintah telah menyalahkan spekulan, penimbun pasar gelap dan perang di Ukraina atas krisis tersebut.

Tetapi para ahli ekonomi mengatakan krisis anggaran pemerintah sendiri, dan ketidakmampuannya untuk menegosiasikan pinjaman yang telah lama dicari dari Dana Moneter Internasional (IMF), telah menambah masalah Tunisia.

Perkelahian terkadang pecah di antrean pasar makanan, dan protes yang tersebar dan bentrokan sporadis dengan polisi atas kenaikan harga dan kekurangan telah terjadi di seluruh negeri.

Di pinggiran ibu kota, Tunis, seorang pedagang buah muda keliling baru-baru ini bunuh diri setelah polisi menyita timbangan yang dia gunakan untuk menimbang barang dagangannya.

Tindakan putus asanya menghidupkan kembali ingatan tentang bakar diri 2010 dari pedagang Tunisia lainnya, Mohamed Bouazizi, yang memicu protes dan menyebabkan penggulingan diktator lama Zine El Abidine Ben Ali, serta memprovokasi pemberontakan serupa di seluruh dunia Arab.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas