Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad akan Calonkan Diri sebagai Anggota Parlemen, Usianya 97 Tahun
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dan belum jelas apakah akan maju jadi PM ketiga kalinya
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.
Politikus berusia 97 tahun itu menegaskan akan mempertahankan kursinya dalam pemilihan umum yang diselenggarakan bulan depan.
Meski demikian, dia tidak mengatakan apakah akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya jika aliansi politiknya menang.
"Kami belum memutuskan siapa yang akan menjadi perdana menteri karena calon perdana menteri hanya relevan jika kami menang," kata Mahathir dalam konferensi pers, Selasa (11/10/2022).
Meskipun tidak mungkin, dia akan menjadi kandidat tertua untuk jabatan tersebut, yang memiliki masa jabatan lima tahun.
Dikutip The Guardian, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob membubarkan parlemen pada Senin (10/10/2022) untuk pemilihan cepat.
Baca juga: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Jalani Karantina setelah Keluar dari Rumah Sakit
Yaakob menyerah pada tekanan dari partainya Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Komisi Pemilihan akan bertemu pada 20 Oktober untuk menentukan tanggal pemungutan suara.
Pemungutan suara harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah pembubaran parlemen.
Meskipun usianya dan kesehatannya mengkhawatirkan tahun ini, Mahathir mengatakan dia akan mempertahankan kursi parlemennya di pulau Langkawi.
Dia juga memperingatkan bahwa kemenangan oleh partai UMNO yang berkuasa dapat membuat mantan perdana menteri Najib Razak yang dipenjara diampuni dan dibebaskan.
PM Malaysia selama 22 tahun
Mahathir adalah perdana menteri UMNO selama 22 tahun hingga pensiun pada tahun 2003.
Baca juga: Sindir Klaim Najib Razak, Mahathir Mohamad: Satu-satunya Kebenaran Hanya Miliknya
Kemudian, pada tahun 2016, dia terinspirasi untuk kembali ke politik dengan penjarahan besar-besaran dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) selama masa jabatan Najib.
Mahathir menjadi kepala pemerintahan tertua di dunia pada usia 93 tahun, dan mengawasi tuduhan korupsi terhadap Najib dan para pemimpin UMNO lainnya.
Namun aliansi reformisnya runtuh dalam waktu kurang dari dua tahun karena pembelotan, mengembalikan UMNO ke tampuk kekuasaan di bawah pemerintahan koalisi baru.
Setelah pemerintahannya runtuh pada tahun 2020, Mahathir membentuk partai Pejuang dan aliansi baru dengan beberapa partai kecil.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)