Presiden Uni Emirat Arab Tegaskan Siap Tengahi Dialog Rusia dengan Ukraina
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan menegaskan siap menengahi pembicaraan damai antara Rusia dengan Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan menegaskan kembali kesiapan negaranya untuk menengahi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Pernyataan tersebut disampaikan selama pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (11/10/2022).
Dikutip TASS hal ini dilaporkan oleh kantor berita WAM melaporkan pada Rabu (12/10/2022).
Selama pertemuan itu, Putin menyatakan penghargaan Rusia atas upaya UEA.
Presiden Rusia itu mencatat sikap tersebut merupakan bukti kesiapannya untuk mendukung upaya mediasi.
"Dalam hal ini, presiden UEA memberi tahu Presiden Rusia tentang posisi pihak Ukraina tentang sejumlah masalah," jelas WAM.
Baca juga: Kyiv Dibombardir, Pemerintah Ukraina Minta Dukungan Moral dan Logistik untuk Hadapi Rusia
Situasi PLTN Zaporizhzhia
Pada gilirannya, Putin menyinggugn soal situasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Putin mengatakan bahwa Rusia berupaya untuk menjaga keamanan situs tersebut.
Selain itu, kedua presiden membahas berbagai aspek kerja sama bilateral.
Pembicaraan tersebut menggarisbawahi pertumbuhan pesat yang sedang berlangsung yang terlihat di seluruh hubungan UEA-Rusia dan kepuasan mereka dengan pertumbuhan tersebut.
Omset perdagangan UEA
Memulai pertemuannya dengan presiden Rusia, Al Nahayn mengatakan omset perdagangan antara UEA dan Rusia telah meningkat dari $2,5 miliar menjadi $5 miliar saat ini.
Jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke UEA telah mencapai 500.000.
Sementara empat ribu perusahaan Rusia saat ini beroperasi di wilayah UEA, tambahnya.
Kunjungan ke 11 Al Nahyan ke Rusia
Presiden UEA ketiga mengunjungi Rusia untuk pertama kalinya sejak dipilih oleh Dewan Federal Tertinggi pada 14 Mei 2022.
Namun, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan telah mengunjungi Rusia 11 kali sejak 1995.
Pada Oktober 2019, Al Nahyan menerima Putin sebagai putra mahkota Abu Dhabi selama kunjungan kenegaraan pemimpin Rusia ke UEA.
Negara Timur Tengah itu memutuskan untuk tidak menjatuhkan sanksi anti-Rusia setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina.
Baca juga: Krisis Pangan di Tunisia: Bahan Pokok Langka, Pemerintah Salahkan Perang Ukraina
Dalam percakapan telepon dengan Putin pada 1 Maret, Al Nahyan mengakui hak Rusia untuk melindungi keamanan nasionalnya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)