Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

OPEC+ Pangkas Produksi Minyak, Benarkah Kini Arab Saudi Lebih Memihak Rusia daripada AS?

OPEC+ pangkas produksi minyak, AS panik, menuduh Arab Saudi dan negara-negara tetangganya lebih berpihak ke Rusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in OPEC+ Pangkas Produksi Minyak, Benarkah Kini Arab Saudi Lebih Memihak Rusia daripada AS?
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman selama pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka pada 29 Juni 2019. OPEC+ pangkas produksi minyak, AS panik, menuduh Arab Saudi dan negara-negara tetangganya lebih berpihak ke Rusia. 

Presiden Biden mengatakan akan ada konsekuensi untuk hubungan AS dengan Arab Saudi.

Keputusan OPEC+, dan peran Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar kedua di dunia, terasa seperti pengkhianatan terhadap AS.

Sebab, Presiden Biden sempat berkunjung ke Arab Saudi pada Juli lalu.

Sebuah gambar selebaran yang dirilis oleh Istana Kerajaan Saudi pada 15 Juli 2022, menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Istana Al-Salam di pelabuhan Laut Merah Jeddah.
Sebuah gambar selebaran yang dirilis oleh Istana Kerajaan Saudi pada 15 Juli 2022, menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Istana Al-Salam di pelabuhan Laut Merah Jeddah. (Bandar AL-JALOUD / AFP / Istana Kerajaan Saudi)

Kunjungan itu dilakukan setelah ada ketegangan beberapa tahun antara AS dan Arab Saudi, dipicu pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.

Arab Saudi dikritik keras karena situasi hak asasi manusia di negara itu tidak membaik.

Tetapi kunjungan Biden dan sikap ramahnya terhadap Arab Saudi memiliki tujuan penting.

Perang di Ukraina dan konfrontasi politik dengan Rusia telah membuat harga energi global meroket dan ini bisa diturunkan jika Saudi meningkatkan produksi minyak.

Berita Rekomendasi

Harga bahan bakar yang lebih rendah juga penting bagi partai Demokrat milik Presiden AS sendiri, yang akan mengikuti pemilihan paruh waktu pada awal November.

Pengumuman bahwa OPEC+ berencana untuk mengurangi produksi minyak akan berdampak sebaliknya.

Kemungkinan besar akan ada peningkatan harga di waktu yang sangat sensitif secara politis.

Salah satu majalah industri minyak bahkan memberi judul dalam salah satu artikelnya, "Apakah OPEC+ telah mendikte hasil pemilihan paruh waktu AS?"

Benarkah Arab Saudi Berpihak ke Rusia dan Melawan Ukraina dan AS?

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman selama pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka pada 29 Juni 2019.

Dengan semua konsekuensi itu, AS hanya melihat keputusan Arab Saudi dan OPEC+ adalah sebagai bentuk penghinaan, menurut Kersten Knipp.

Hal itu juga dapat dilihat sebagai dukungan diam-diam Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya untuk Rusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas