Seruan Mendesak untuk Sinergisme Dunia Ditenggelamkan oleh Keributan Perang
Penulis dan jurnalis Goenawan Mohamad menerima penghargaan dari The Japan Foundation kemarin malam di Grand Prince Hotel Takanawa Tokyo Jepang.
Editor: Choirul Arifin
Dalam gaya Tokaidochu Hizakurimge oleh Ikku Juppsensha, ceritanya berkembang di sekitar insiden lucu ketika dua karakter Jepang melakukan perjalanan ke Inggris untuk mengunjungi Pameran Dunia London.
Bepergian, terutama di masa lalu, bukanlah pengalaman linier. Ini genting posisi untuk berjalan melalui ribuan gerbang sebagai orang asing. Ini adalah proses pertemuan "aku" "yang lain." Sering kali, "yang lain" memicu rasa superioritas atau, sebaliknya, inferioritas.
"Di singkat, itu membuat Anda sadar diri. Masalahnya adalah bahwa "diri" di dalam Anda dan saya tidak pernah menjadi entitas yang dapat dipahami. Pesona narasi Robun adalah sifatnya yang lucu; humor tidak dihasilkan dengan cara yang tegas, padat, "diri sendiri."
"Tawa tumbuh subur dalam subjektivitas yang cair — berbeda dengan konflik dan pertengkaran yang membuat subjektivitas menjadi garis batas yang keras. Saya percaya bahwa hari ini, kebijaksanaan tersembunyi dari komik — dan nilai Hizakurige — sedang dalam permintaan tinggi."
Saat ini orang bepergian ke negara yang lebih terpencil dan berbeda, dan semangat digital secara efektif mengganggu rasa jarak kita, tetapi secara paradoks, dunia ini penuh dengan "politik identitas."
"Orang-orang di mana-mana menjunjung tinggi kemurnian “identitas” — agama, suku, budaya. Semangat menyebarkan paranoia dan membangun benteng politik, tambahnya.
"Dalam catatan sedih sejarawan Eric Hobsbawm, “Hari ini, apa yang memegang kemanusiaan adalah penyangkalan terhadap apa yang ras manusia memiliki kesamaan.”
"Jadi kita harus mengerahkan energi intelektual dan artistik kita (dan, dalam hal ini, komik kita kapasitas) untuk menyangkal penyangkalan — untuk menciptakan “kesamaan yang dimiliki umat manusia.” Ini adalah panggilan yang menakutkan, tetapi memiliki titik awal."
"Dalam bahasa Jawa, bahasa ibu saya, "yang lain" juga disebut sebagai liyan, yang berarti, "Suatu makhluk berbeda yang bisa berbagi kehidupan dengan Anda.” Kedengarannya aneh, tapi aku suka berpegang teguh padanya. Dan penghargaan yang Anda berikan mendorong saya lebih jauh untuk berpegang teguh padanya. Terima kasih."
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.