Pengertian Crowd Crush, Insiden Desak-desakan yang Sebabkan 154 Orang Tewas di Itaewon
Mengenal crowd crush, peristiwa desak-desakan yang mengakibatkan kerumunan di Itaewon berjatuhan seperti domino hingga tewaskan 154 orang.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Insiden kerumunan dalam perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan telah menewaskan sebanyak 154 orang.
Tragedi ini menjadi peristiwa paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.
Peristiwa tragis ini digambarkan sebagai crowd crush atau surge, bebeda dengan terinjak-injak atau stampede.
Crowd crush merupakan insiden yang dapat terjadi ketika kerumunan orang dalam kondisi yang penuh dan sesak.
Dilansir Al Jazeera, ketika orang-orang berdesakan di ruang terbatas dan terus mendorong, akan menyebabkan kerumunan jatuh dalam efek domino, sehingga sulit untuk bangun kembali.
Semakin besar kerumunan, semakin kuat pula efek crowd crush.
Baca juga: Update Korban Pesta Halloween di Itaewon, Ada 154 Koban Tewas, Ini Rinciannya
Akibatnya, paru-paru tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk mengembang.
Sehingga orang-orang dalam kerumunan akan sulit bernapas.
"Saat orang berjuang untuk bangun, lengan dan kaki terpelintir. Pasokan darah mulai berkurang ke otak," kata Keith Still, profesor tamu ilmu kerumunan di University of Suffolk di Inggris.
Still menjelaskan hal ini kepada NPR pada November yang lalu, ketika ada insiden 10 orang tewas di sebuah festival di Houston.
"Dibutuhkan 30 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran, dan sekitar enam menit, Anda mengalami asfiksia kompresif atau restriktif."
"Itu umumnya penyebab kematian yang dikaitkan – bukan tertindih, tetapi mati lemas," tambahnya.
Berjatuhan seperti Domino
Bencana di Itaewon terjadi pada Sabtu (29/10/2022) ketika kerumunan besar memadati gang sempit untuk merayakan Halloween.