Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Pelaku Penembakan Massal di Klub Gay Colorado Springs Dihentikan Dua Pelanggan Klub

Aksi pelaku penembakan massal di Klub Q, Colorado Springs, Colorado, dihentika dua pelanggan klub gay itu.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
zoom-in Aksi Pelaku Penembakan Massal di Klub Gay Colorado Springs Dihentikan Dua Pelanggan Klub
Jason Connolly/AFP/Getty Images
Aksi pelaku penembakan massal di Klub Q, Colorado Springs, Colorado, dihentika dua pelanggan klub gay itu. 

Gubernur Jared Polis memerintahkan bendera diturunkan menjadi setengah tiang di semua gedung publik di seluruh negara bagian untuk menghormati para korban penembakan massal mulai Senin hingga Sabtu, menurut rilis berita dari kantornya.

"Bendera akan diturunkan selama 5 hari untuk mengenang masing-masing dari 5 orang yang kehilangan nyawa dalam tragedi yang tidak masuk akal ini," bunyi rilis tersebut.

"Untuk lebih menghormati dan mengingat para korban dan mereka yang terluka dalam tragedi ini, administrasi Polis-Primavera juga akan mengibarkan bendera Pride di gedung DPR negara bagian Colorado selama lima hari ke depan."

Je-Zeravon Swisher (Tengah) menangis saat berdiri di samping rekannya Jonathon Willis saat memberikan penghormatan kepada para korban penembakan massal di Club Q, klub malam LGBTQ, di Colorado Springs, Colorado, pada 20 November 2022. Setidaknya lima orang tewas dan 18 lainnya luka-luka dalam penembakan massal di klub malam LGBTQ di kota Colorado Springs, AS, kata polisi pada 20 November 2022.
Je-Zeravon Swisher (Tengah) menangis saat berdiri di samping rekannya Jonathon Willis saat memberikan penghormatan kepada para korban penembakan massal di Club Q, klub malam LGBTQ, di Colorado Springs, Colorado, pada 20 November 2022. Setidaknya lima orang tewas dan 18 lainnya luka-luka dalam penembakan massal di klub malam LGBTQ di kota Colorado Springs, AS, kata polisi pada 20 November 2022. (Jason Connolly / AFP)

Baca juga: PROFIL Jared Polis, Sosok Gubernur Gay di Colorado, Gubernur AS Pertama yang Menikah Sesama Jenis

Penembakan itu terjadi ketika kalender beralih ke Hari Peringatan Transgender pada hari Minggu dan mengingatkan pada serangan tahun 2016 di sebuah klub malam LGBTQ di Orlando, Florida, di mana seorang pria bersenjata yang berjanji setia kepada Negara Islam menewaskan 49 orang dan melukai sedikitnya 53 orang.

Colorado telah menjadi tempat beberapa penembakan massal paling keji dalam sejarah Amerika Serikat (AS), termasuk penembakan tahun 1999 di Columbine High School dan penembakan bioskop tahun 2012 di Aurora.

Colorado Springs adalah tempat penembakan massal di Planned Parenthood pada November 2015 yang menewaskan tiga orang dan pada pesta ulang tahun tahun lalu yang menewaskan enam orang.

Menurut data dari Gun Violence Archive, telah terjadi lebih dari 600 penembakan massal di AS sepanjang tahun ini, yang didefinisikan sebagai insiden di mana setidaknya empat orang ditembak, tidak termasuk penembaknya.

Berita Rekomendasi

Kronologi Penembakan

Joshua Thurman mengatakan bahwa dia berada di dalam klub menari ketika dia mendengar suara tembakan dan melihat kilatan moncong.

"Saya pikir itu musiknya, jadi saya terus menari," katanya.

"Kemudian saya mendengar serangkaian tembakan lagi, dan kemudian saya dan seorang pelanggan berlari ke ruang ganti, turun ke tanah dan mengunci pintu dan segera menelepon polisi."

Thurman mengatakan dia mendengar suara tembakan lagi, orang menangis dan jendela pecah.

Ketika dia keluar, dia melihat mayat tergeletak di tanah, pecahan kaca dan darah, katanya.

Kekerasan itu berlangsung hanya beberapa menit.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas