Uni Eropa Tunda Pembicaraan Tentang Batas Harga Minyak Rusia
Polandia, Estonia, dan Lithuania mendorong batas harga yang jauh lebih rendah dari 65 hingga 70 dolar AS per barel yang diusulkan oleh G7.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Pertemuan perwakilan pemerintah Uni Eropa, yang dijadwalkan Jumat (25/11/2022) malam untuk membahas proposal Kelompok Tujuh (G7) guna membatasi harga minyak lintas laut Rusia, resmi ditunda untuk sementara waktu.
“Konvergensi pandangan tidak cukup,” kata seorang diplomat Uni Eropa.
“Tidak akan ada pertemuan hingga akhir pekan ini,” kata seorang diplomat kedua.
Baca juga: Perkuat Hubungan Kedua Negara dan Lebih Untung, India Akan Terus Impor Minyak Mentah dari Rusia
Seperti diketahui, ide pembatasan tersebut bertujuan untuk melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga kurang dari harga yang ditetapkan oleh negara-negara Kelompok Tujuh dan sekutunya.
Karena perusahaan pelayaran dan asuransi utama dunia berbasis di negara-negara G7, maka batas harga akan membuat Moskow sangat sulit untuk menjual minyaknya.
Adapun, Polandia, Estonia, dan Lithuania mendorong batas harga yang jauh lebih rendah dari 65 hingga 70 dolar AS per barel yang diusulkan oleh G7, sementara Yunani, Siprus, dan Malta melobi untuk batas yang lebih tinggi, sebagai bentuk kompensasi atas hilangnya bisnis yang diharapkan menjadi sektor pelayaran besar.
Sementara itu, para diplomat Uni Eropa, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan tidak jelas seberapa dekat kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
“Yang terbaru adalah bahwa Polandia, Estonia, dan Lithuania mencoba untuk mengalahkan satu sama lain dalam ketangguhan mereka dalam batas harga,” kata salah satu diplomat, seraya menambahkan bahwa Polandia ingin menghubungkan kesepakatan batas harga dengan paket baru dan sanksi terhadap Rusia.