Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Taiwan Mundur dari Kursi Ketua Partai Usai Kalah di Pemilihan Lokal

Tsai Ing-wen mundur dari kursi ketua Partai Progresif Demokratik yang berkuasa setelah DPP gagal memenangkan dukungan publik dalam pemilihan lokal.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Presiden Taiwan Mundur dari Kursi Ketua Partai Usai Kalah di Pemilihan Lokal
CNA
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mundur dari kursi ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa setelah DPP gagal memenangkan dukungan publik dalam pemilihan lokal. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah mengundurkan diri sebagai ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa setelah DPP gagal memenangkan dukungan publik dalam pemilihan lokal.

Tsai mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (26/11/2022) malam, dalam pidato di mana dia juga menyampaikan terima kasih kepada para pendukungnya.

“Saya harus memikul semua tanggung jawab. Menghadapi hasil seperti ini, ada banyak area yang harus kita tinjau secara mendalam,” kata Presiden Taiwan, yang dikutip dari Al Jazeera.

Pemilihan walikota, kepala daerah, dan anggota dewan lokal mengangkat masalah domestik seperti pandemi dan kebijakan COVID-19, serta mereka yang terpilih tidak akan memiliki suara langsung tentang kebijakan China.

Namun, Tsai telah menyusun ulang pemilihan tersebut sebagai lebih dari sekadar pemungutan suara lokal, dengan mengatakan dunia harus menyaksikan bagaimana Taiwan mempertahankan demokrasinya di tengah ketegangan militer dengan China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.

Partai oposisi utama, Kuomintang, atau KMT, memimpin kemenangan di 13 dari 21 kursi walikota dan bupati yang diperebutkan, termasuk ibu kota Taipei, dibandingkan dengan lima kursi yang didapat DPP, yang secara umum sejalan dengan ekspektasi dan serupa dengan hasil pilkada terakhir tahun 2018.

Berita Rekomendasi

“Hasilnya mengecewakan harapan kami. Kami dengan rendah hati menerima hasilnya dan menerima keputusan rakyat Taiwan,”  ujar Tsai, yang akan terus menjabat sebagai presiden hingga 2024.

Baca juga: Khawatir Asia Pecah, Pentagon Peringatkan Xi Jinping Untuk Tak Serang Taiwan

“Bukannya DPP tidak pernah gagal sebelumnya, kami tidak punya waktu untuk merasa menyesal. Kami jatuh, tapi kami akan berdiri lagi,” sambungnya.

Tsai menambahkan, dia telah menolak tawaran pengunduran diri dari perdana menteri, Su Tseng-chang, yang juga  anggota senior DPP. Presiden Taiwan telah meminta Su untuk tetap menjabat sebagai perdana menteri untuk memastikan kebijakannya diterapkan dengan benar.

Baca juga: Presiden Taiwan Tepis Isu Terkait Risiko Investasi Chip di Taipei

Kabinet Taiwan mengatakan Su telah setuju untuk tetap menjabat mengingat stabilitas di tengah situasi domestik dan internasional yang “sulit”.

Kantor Urusan Taiwan China mengatakan hasil pemilihan lokal menunjukkan bahwa opini publik dalam rus utama Taiwan adalah untuk perdamaian, stabilitas dan "kehidupan yang baik". Selain itu, Beijing akan terus bekerja dengan rakyat Taiwan untuk mempromosikan hubungan damai dan menentang kemerdekaan Taiwan dan campur tangan asing.

Ketua KMT Eric Chu merayakan kemenangan mereka, seraya mengatakan partainya akan melindungi kebebasan Taiwan.

"Kami akan bersikeras membela Republik China dan melindungi demokrasi dan kebebasan. Kami juga akan bekerja keras untuk menjaga perdamaian regional,” ujar Chu.

Baca juga: PDB Taiwan Mengalahkan Ekspektasi, Tumbuh 4,1 Persen di Kuartal III

China melakukan latihan perang di dekat Taiwan pada Agustus untuk mengungkapkan kemarahannya atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei, dan aktivitas militernya terus berlanjut, meskipun dalam skala yang berkurang.

Pemilihan lokal di Taiwan berlangsung sebulan setelah kongres ke-20 Partai Komunis China, di mana Presiden Xi Jinping mendapatkan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Fokus sekarang akan beralih ke pemilihan presiden dan parlemen 2024, yang dimenangkan oleh Tsai dan DPP pada 2020 dengan janji untuk melawan China dan mempertahankan kebebasan Taiwan.

Tsai menjalani masa jabatan keduanya dan tidak dapat mencalonkan diri lagi sebagai presiden karena batasan masa jabatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas