Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Editorial Global Times Sindir Kemajuan AS Eksplorasi Luar Angkasa

Editorial Global Times, media di Beijing yang dikontrol pemerintah menyuarakan kebanggaan atas sejarah baru misi antariksa China.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Editorial Global Times Sindir Kemajuan AS Eksplorasi Luar Angkasa
Global Times
MELUNCUR - Roket raksasa Long March 5B milik Badan Antariksa China menerbangkan modul Wentian yang akan disatukan ke stasiun antariksa Tianhe. Peluncuran dilakukan dari stasiun darat Hainan di Cina selatan, Minggu (24/7/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Media Global Times yang dikontrol pemerintah Beijing, menyuarakan nada kebanggaan pemerintah China atas capaian misi luar angkasa negara itu.

Global Times dalam editorialnya, menggambarkan pertemuan 6 taikonut (astronot) di satu tempat di Stasiun Luar Angkasa Tiangong sebagai wujud kekuatan nyata China di eksplorasi luar angkasa.

Pada pukul 07.33 (waktu Beijing) 30 November 2022, taikonaut Shenzhou 14 dan pesawat ruang angkasa Shenzhou 15 berhasil bergabung di Stasiun Luar Angkasa Tiangong China.

Global Times menulis, pertemuan bersejarah ini menandai stasiun luar angkasa Tiongkok telah melangkah ke tahap aplikasi dan pengembangan.

Kedua kelompok taikonaut kemudian dapat berputar di orbit, dan stasiun ruang angkasa akan diawaki di orbit dalam jangka panjang.

Foto-foto enam astronot yang berangkulan di luar angkasa, serta ucapan selamat "Hidup Ibu Pertiwi" dari netizen, menyapu layar di pagi hari.

Menurut editorial Global Times, ini menunjukkan China telah menjadi kekuatan luar angkasa yang nyata di dunia, sembari dalam nada sengit mengejek perkembangan Amerika.

BERITA TERKAIT

Outlet media internasional menurut Global Times juga menaruh perhatian pada pencapaian luar biasa dari industri kedirgantaraan China saat ini.

Baca juga: China Pecahkan Rekor Terbanyak Punya Taikonut di Stasiun Luar Angkasa

Baca juga: China Luncurkan 3 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong, Jalani Misi 6 Bulan

Baca juga: Badan Antariksa Cina Sukses Luncurkan Modul Wentian ke Luar Angkasa

Laboratorium Antariksa Tiangong-1 China
Laboratorium Antariksa Tiangong-1 China (Blog ESA)

Mereka secara khusus menyebutkan dua peristiwa penting. Pertama, pada awal 1960-an, Uni Soviet dan AS memulai ekplorasi luar angkasa lewat pengiriman para astronotnya.

Saat itu, Ketua Mao Zedong berkata, "Bagaimana Cina bisa dianggap sebagai negara yang kuat? Kami bahkan tidak dapat mengirim satu kentang pun ke luar angkasa."

Kedua, pada 2011, AS mengesahkan "Wolf Amendment", yang melarang NASA dan lembaga lain menggunakan dana pemerintah untuk bekerja sama dengan pemerintah China.

Aturan itu juga melarang kerjasama dengan organisasi yang berafiliasi China, dalam praktiknya mengecualikan China dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Situasi itu memaksa industri luar angkasa China bekerja keras melewati kesulitan dan rintangan besar.

Kemajuan pesat dan pencapaian luar biasa yang dibuatnya hanya dalam beberapa dekade telah meninggalkan tanda seru yang besar bagi yang lainnnya.

Dari satelit Dongfanghong, roket Long March, wahana tak berawak Chang'e ke bulan, hingga Stasiun Luar Angkasa Tiangong, setiap langkah industri kedirgantaraan China telah membumi.

Kata Global Times, itu telah memberi kami (rakyat China) banyak inspirasi. Dirgantara adalah proyek nasional besar.

Tidak dapat dicapai tanpa kepemimpinan terpusat dan terpadu dari Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok dan sistem baru untuk memobilisasi sumber daya secara nasional.

Selama bertahun-tahun, meski menghadapi berbagai tantangan, China selalu bersikeras mengambil jalan kemandirian dan inovasi yang sulit di bidang kedirgantaraan.

Saat ini, negara tersebut mampu mengendalikan takdirnya sendiri secara mandiri, dan telah membuat terobosan dalam sejumlah besar teknologi inti dengan hak kekayaan intelektualnya sendiri.

Semua komponen inti 100 persen buatan sendiri. Mengikuti jalur inovasi mandiri terbukti benar dalam praktiknya, yang pada gilirannya memperkuat tekad kami untuk tetap berpegang pada inovasi mandiri.

Kedirgantaraan China kata Global Times, akan terus mendapatkan umpan balik positif yang sangat besar dalam lingkaran yang begitu baik.

Fondasi industri kedirgantaraan China begitu kokoh sehingga membuat sebagian orang merasa resah.

Sebelum peluncuran pesawat luar angkasa Shenzhou-15, Nina Armagno, kepala sayap antariksa militer AS, mengatakan China meningkatkan ancaman" dalam perlombaan antariksa militer.

 Administrator NASA Bill Nelson juga mengatakan sebelumnya dia mendukung pembuatan "Amandemen Serigala" permanen dan keputusan untuk tidak mengizinkan China berpartisipasi dalam proyek penelitian Stasiun Luar Angkasa Internasional.

AS selalu menganggap luar angkasa sebagai perbatasan keempat setelah laut, darat, dan udara, dan AS percaya AS harus mempertahankan posisi terdepan mutlak di perbatasan ini, yang tidak boleh ditantang oleh negara lain.

Tiangong II dan Pesawat Antariksa Berawak Shenzhou ke-11
Tiangong II dan Pesawat Antariksa Berawak Shenzhou ke-11 (China Daily)

Tapi Global Times mempertanyakan, apa yang telah dilakukan AS untuk mempertahankan keunggulannya selama bertahun-tahun?

Apa yang dilihat justru AS telah memberi banyak label pada China, mulai dari menuduh China "mencuri teknologi Amerika" di bidang luar angkasa, hingga membandingkan perkembangan China dengan "serangan Pearl Harbor" di AS.

Dalam kalimat yang cukup keras, Global Times menyatakan, sementara orang Cina sibuk membangun pesawat ruang angkasa, Washington memeras otaknya untuk melontarkan kata-kata yang mencemarkan nama baik.

AS juga mencoba memanfaatkan trik-trik yang digunakannya di lapangan. Apakah menggunakan "Wolf Amendment" untuk terlibat dalam "decoupling", atau menyatukan negara-negara lain untuk membentuk "NATO Kecil di Bulan".

Eksplorasi manusia di luar angkasa hanya membuat langkah kecil ke depan. Orang Amerika berpikir untuk bermain "Perang Bintang."

Kata-kata dan perbuatan ini, seperti sampah antariksa, menghambat kerja sama internasional dan kemajuan manusia.

Prestasi China saat ini di ruang angkasa sampai batas tertentu dipaksa keluar oleh AS. Di masa lalu, China terus mengeksplorasi dan berinovasi dalam teknologi, tidak mengikuti jalur lama yang ditempuh AS.

Di masa depan, pintu Tiangong China terbuka lebar, dan tidak akan mengikuti jalan jahat AS. China telah mengumumkan stasiun luar angkasanya adalah proyek pertama dari jenisnya yang terbuka untuk semua anggota PBB.

Sejauh ini, proyek eksperimen ilmiah dari 17 negara termasuk Swiss, Polandia, Jerman, dan Italia telah dimasukkan dalam proyek terpilih Stasiun Luar Angkasa China.

Perkembangan dirgantara menurut Global Times, dan sering disuarakan pemerintah Beijing, tidak bisa dilakukan secara tertutup, apalagi oleh satu negara saja.(Tribunnews.com/GlobalTimes/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas