Carousell Pangkas 10 Persen Total Karyawannya, Termasuk 50-an Posisi di Singapura
Kendati demikian, ia tidak merinci unit yang terdampak atau jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Singapura.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Kenyataannya, kata dia, adalah pihaknya secara cepat meningkatkan pengeluaran dan perekrutan.
Namun pengembaliannya membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan.
"Kedua, meskipun mudah untuk menyalahkan kondisi pasar, saya juga meremehkan dampak pertumbuhan ukuran tim kami terlalu cepat, tim yang lebih besar menyebabkan kurangnya kejelasan dalam pengambilan keputusan dan koordinasi tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan sesuatu," tegas Quek.
Ia juga menyampaikan bahwa inflasi yang tinggi, risiko geopolitik, dan gangguan rantai pasokan terus menantang ekonomi global dan meredam ekspektasi pertumbuhan, dengan perlambatan berbasis luas diperkirakan terjadi pada 2023.
Dirinya kemudian menekankan bahwa para pemimpin di perusahaan, termasuk dirinya sendiri, telah menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk menemukan formula memangkas biaya sebanyak mungkin tanpa mempengaruhi pekerja.
Mulai dari pindah ke kantor dengan biaya sewa yang jauh lebih rendah dan pemangkasan gaji secara sukarela.
"Namun, langkah itu 'jauh dari kata cukup', karena kami tidak tahu kapan kondisi pasar akan membaik, sebaiknya kami meraih profitabilitas sebagai grup secepat mungkin, untuk menguasai takdir kami dan membangun perusahaan yang bertahan lama," tutur Quek.
Menurutnya, penting untuk bertindak cepat, tepat arah, dan menyesuaikan tingkat investasi agar lebih selaras dengan realitas baru ini.
Dalam sebuah pernyataan, Creative Media and Publishing Union (CMPU), yang mewakili karyawan e-commerce di Singapura, mengatakan sedang bekerja sama dengan Carousell untuk memastikan bahwa upaya penghematan itu adil, transparan dan bertanggung jawab.
CMPU yang berafiliasi dengan National Trades Union Congress, menambahkan bahwa Carousell dan lembaga itu bekerja sama dengan Institut Ketenagakerjaan dan Ketenagakerjaan NTUC untuk memberikan bantuan ketenagakerjaan, termasuk pelatihan karir dan layanan pencocokan pekerjaan untuk karyawan yang terdampak.
"Serikat berdiri dalam solidaritas dengan karyawan yang terkena dampak dan prioritas utamanya adalah terus bekerja sama dengan Carousell untuk memastikan bahwa para pekerja ini menerima bantuan dan dukungan yang diperlukan," kata CMPU.
PHK di Carousell mengikuti serentetan PHK profil tinggi di perusahaan teknologi besar, termasuk Sea's Shopee, Meta, dan Stripe, karena prospek ekonomi global semakin gelap sejak rencana ekspansi dijalankan.
Grup Carousell mencapai status unicorn setelah mengumpulkan 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan valuasi 1,1 miliar dolar AS pada September 2021.
Publikasi teknologi online Tech in Asia melaporkan pada Kamis lalu bahwa Carousell melihat pendapatan tiga kali lipat pada 2020, namun pertumbuhan melambat tahun lalu menjadi 21,8 persen, dengan omset sebesar 49,5 juta dolar AS.
Namun, perusahaan swasta itu mempersempit kerugian sebelum pajak sebesar 33,5 persen menjadi 43,9 juta dolar AS karena memangkas biaya sebesar 14,4 persen menjadi 95,4 juta dolar AS.