Profil dan Spesifikasi Drone Tu-141 Era Soviet yang Digunakan Ukraina Serang Rusia
Pesawat jet nirawak Tupolev Tu-141 buatan Soviet dihidupkan lagi oleh Ukraina, digunakan untuk mengintai/menyerang Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Seperti desain Tupolev sebelumnya, ia memiliki sayap delta yang dipasang di belakang seperti anak panah, canard yang dipasang di depan, dan mesin turbojet KR-17A yang dipasang di atas ekor.
Diluncurkan dari trailer menggunakan pendorong bahan bakar padat dan mendarat dengan bantuan parasut yang dipasang di ekor.
Drone Tu-141 beroperasi di Soviet dari tahun 1979 hingga 1989, sebagian besar di perbatasan barat Uni Soviet.
Pada 8 Maret 2022, sebuah drone pengintai Tu-141 dilaporkan jatuh di Ukraina. Sekitar tengah malam tanggal 10 Maret 2022, selama serangan Rusia ke Ukraina 2022, sebuah Tu-141 jatuh di Zagreb, Kroasia, lebih dari 550 kilometer jauhnya dari Ukraina.
Sebelum jatuh, pesawat terbang di atas Rumania dan Hungaria. Tidak ada korban jiwa. Angkatan Udara Ukraina mengatakan drone itu bukan milik mereka.
Kedutaan Besar Rusia di Zagreb menyatakan pasukan Rusia tidak memiliki drone semacam itu di gudang senjata mereka sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Presiden Kroasia, Zoran Milanović, mengatakan jelas drone itu datang dari arah Ukraina, memasuki Kroasia setelah terbang di atas Hungaria.
Pada 15 Maret, Kementerian Pertahanan Kroasia dikutip di majalah berita Kroasia Nacional mengatakan pesawat itu milik Angkatan Bersenjata Ukraina dan membawa bom.
Pada 3 Juli 2022, Gubernur Kursk menulis di Telegram pertahanan udara mereka menembak jatuh dua drone Strizh (Tu-141) Ukraina.(Tribunnews.com/Medium/Wikipedia/xna)