Zelenskyy Sampaikan Pesan Natal yang Menantang, Setelah Serangan Rusia
Zelenskyy menggambarkan Rusia sebagai 'negara teroris'dan menuduh pasukan Rusia 'membunuh demi intimidasi dan kesenangan'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Namun, saat ini semakin banyak jemaat yang merayakan hari itu pada 24 Desember, ini sejalan dengan kebiasaan mayoritas umat Kristiani yang tersebar di seluruh dunia.
"Kami bertahan di awal perang. Kami bertahan dari serangan, ancaman, pemerasan nuklir, teror, serangan rudal. Mari bertahan di musim dingin ini karena kami tahu apa yang kami lawan," jelas Zelenskyy dalam pidato videonya kepada negaranya pada Sabtu malam.
Zelenskyy membakar semangat warganya untuk tidak menyerah pada kondisi saat ini.
"Kami akan merayakan liburan kami, seperti biasa. Kami akan tersenyum dan bahagia, seperti biasa. Bedanya hanya satu, kami tidak akan menunggu keajaiban. Lagi pula, kami akan menciptakan keajaiban itu sendiri," tegas Zelenskyy.
Baca juga: Korea Utara Bantah Memasok Senjata ke Rusia, Berbalik Kecam AS yang Kirim Rudal Patriot ke Ukraina
Sementara itu, Wartawan BBC di Kiev, Hugo Bachega mengatakan bahwa Natal kali ini akan terasa gelap dan dingin bagi mayoritas warga Ukraina.
"Bagi banyak orang Ukraina, Natal akan terasa gelap dan dingin. Namun warga Ukraina mengatakan bahwa kesulitan hanya akan membuat mereka lebih kuat, karena perang telah memasuki bulan ke-11," kata Bachega.
Sebelumnya oada Sabtu kemarin, pertempuran sengit berlanjut di wilayah Donbass timur Ukraina, di mana pasukan Rusia menyerang kota strategis Bakhmut.