Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Banjir di Filipina Tewaskan 25 Orang - China Resmi Buka Pembatasan Covid-19

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya banjir terjadi di Filipina hingga China buka pembatasan Covid-19.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Populer Internasional: Banjir di Filipina Tewaskan 25 Orang - China Resmi Buka Pembatasan Covid-19
Kolase Tribunnews/AFP
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya banjir terjadi di Filipina hingga China buka pembatasan Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

Banjir di Filipina menewaskan setidaknya 25 orang. Sebagian besar korban ditemukan tenggelam.

Sementara itu, China resmi buka pembatasan Covid-19.

Di Afghanistan, wanita dilarang kuliah dan bekerja. Hal itu memicu kecaman dari Dewan Keamanan PBB.

Berikut berita populer internasional selengkapnya:

1. 25 Orang Tewas saat Banjir di Filipina, Sebagian Besar Korban Ditemukan Tenggelam

Baca juga: Filipina Dilanda Banjir Bandang 13 Tewas, Puluhan Ribu Orang Mengungsi

Banjir di Filipina telah menewaskan 25 orang, menurut laporan hari ini, Rabu (28/12/2022).

Berita Rekomendasi

Jumlah ini meningkat dari 17 kematian yang dikonfirmasi pada Selasa (27/12/2022).

Sebagian besar korban meninggal karena tenggelam, termasuk di Provinsi Misamis Occidental.

Pihak berwenang Filipina saat ini masih melakukan pencarian 26 korban yang dilaporkan hilang.

Sementara itu, korban terluka yang terkonfirmasi berjumlah sembilan orang.

Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir yang disebabkan hujan deras pada 25 Desember 2022.

Baca juga: Daftar 21 Wilayah Pesisir Indonesia yang Berpotensi Mengalami Banjir Rob Menurut BMKG

Badan Klimatologi setempat mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat mungkin akan terjadi di wilayah selatan dan tengah Provinsi Misamis Occidental, seperti diberitakan Channel News Asia.

Cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi pada 28-29 Desember 2022 karena daerah bertekanan rendah di lepas pantai yang dapat berkembang menjadi depresi tropis.

"Banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan kemungkinan besar terjadi, terutama di daerah yang sangat atau sangat rentan terhadap bahaya ini," kata Badan Klimatologi setempat.

Badan bencana mengatakan upaya bantuan sedang dilakukan untuk membantu orang-orang di daerah yang dilanda banjir.

Hingga kini, lebih dari 81.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi.

Kondisi di beberapa daerah yang mulai surut setelah banjir di Misamis Occidental, Filipina, Rabu (28/12/2022).
Kondisi di beberapa daerah yang mulai surut setelah banjir di Misamis Occidental, Filipina, Rabu (28/12/2022). (twitter @tw)

Baca juga: Pemprov DKI Kerjasama dengan BNPB Antisipasi Banjir di Awal Tahun 2023

Pihak berwenang Filipina akan melakukan pengawasan udara atas Misamis Occidental untuk menilai tingkat kerusakan.

Cuaca ekstrem ini terjadi selama akhir pekan lalu, saat Filipina bersiap untuk liburan Natal yang panjang.

Filipina termasuk dalam daftar negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>

2. Presiden Ukraina Zelensky Ajukan 10 Poin Damai, Rusia Sebut itu Upaya Diplomasi 404

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat 10 poin perdamaian yang diajukan pada Rusia.

Zelensky telah mendiskusikannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Ia juga mendesak pemimpin dunia untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Global.

Zelensky pertama kali menyebutkan formula perdamaian ini saat puncak pertemuan G20 di Bali pada November 2022.

Berikut ini 10 poin perdamaian Ukraina kepada Rusia yang dipublikasikan Reuters.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-308: Putin Sahkan Dekrit Larangan Memasok Produk Minyak ke G7

- Keamanan radiasi dan nuklir

Poin ini berfokus pada pemulihan keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia di Ukraina, yang sekarang diduduki Rusia.

- Ketahanan pangan

Poin ini bertujuan melindungi dan memastikan ekspor biji-bijian Ukraina ke negara-negara termiskin di dunia.

- Keamanan energi

Fokus poin ke-3 adalah pembatasan harga sumber daya energi Rusia, serta membantu Ukraina memulihkan infrastruktur listriknya, yang setengahnya telah rusak akibat serangan Rusia.

- Pembebasan semua tahanan orang Ukraina

Ukrainan meminta pembebasan ini bersamaan dengan orang yang dideportasi dari Ukraina, termasuk tahanan perang dan anak-anak yang dideportasi ke Rusia.

Baca juga: Ultimatum Rusia: Ukraina Harus Akui 4 Wilayah Baru Rusia jika Ingin Damai

- Memulihkan integritas teritorial Ukraina

HALAMAN SELANJUTNYA >>>

3. China Resmi Buka Pembatasan Covid-19, Aktivitas Penerbangan Rute Dalam dan Luar Negeri Melonjak

Penanganan pasien Covid di China.
Penanganan pasien Covid di China. (Asia Financial)

Permintaan penerbangan di China dilaporkan melonjak tajam, setelah Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan langkah pelonggaran dengan mengizinkan wisatawan untuk tidak menjalani karantina.

Pelonggaran tersebut disahkan pemerintah Xi Jinping untuk memacu perekonomian warga yang melemah selama tiga tahun terakhir, akibat pengetatan kebijakan nol-covid sejak 2019 silam.

Dengan kebijakan baru tersebut, nantinya mulai 8 Januari 2023 para pelancong yang tiba di China hanya diminta untuk menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan dan tidak perlu menjalani karantina.

Usai kebijakan ini dirilis, penerbangan dengan tujuan China mengalami peningkatan 521 persen mulai Senin (26/12/2022). Jumlah tersebut melonjak drastis bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya, dikutip Straits Times.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Wanita di Afghanistan Dilarang Bekerja dan Kuliah, Dewan Keamanan PBB Kecam Taliban

Pejuang Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa wanita Afghanistan di Kabul pada 13 Agustus 2022. Pejuang Taliban memukuli pengunjuk rasa wanita dan menembak ke udara pada hari Sabtu ketika mereka membubarkan demonstrasi yang jarang terjadi di ibu kota Afghanistan, beberapa hari menjelang ulang tahun pertama kembalinya kelompok Islam garis keras ke tampuk kekuasaan.
Pejuang Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan pengunjuk rasa wanita Afghanistan di Kabul pada 13 Agustus 2022. Pejuang Taliban memukuli pengunjuk rasa wanita dan menembak ke udara pada hari Sabtu ketika mereka membubarkan demonstrasi yang jarang terjadi di ibu kota Afghanistan, beberapa hari menjelang ulang tahun pertama kembalinya kelompok Islam garis keras ke tampuk kekuasaan. (AFP)

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (27/12/2022), mengecam pemerintahan pimpinan Taliban atas larangan terhadap wanita di Afghanistan untuk kuliah dan bekerja di kelompok bantuan kemanusiaan.

Dalam sebuah pernyataan yang disepakati melalui konsensus, Dewan Keamanan PBB mengatakan larangan terhadap perempuan dan anak perempuan untuk menghadiri sekolah menengah dan universitas di Afghanistan merupakan "erosi yang meningkat untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan mendasar".

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, melalui akun Twitter-nya mengatakan larangan tersebut adalah pelanggaran hak asasi manusia "yang tidak dapat dibenarkan dan harus dicabut".

"Tindakan untuk mengecualikan dan membungkam perempuan dan anak perempuan terus menyebabkan penderitaan luar biasa dan kemunduran besar bagi potensi rakyat Afghanistan," ujar Gutters, yang dikutip dari Reuters.

Penangguhan pendidikan universitas bagi wanita di Afghanistan diumumkan saat Dewan Keamanan PBB bertemu di negara itu pada minggu lalu. Sementara penangguhan pendidikan sekolah menengah bagi anak perempuan dimulai sejak Maret.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas