Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Pangkas Emisi Karbon, Uni Eropa Setuju Jadikan Ulat dan Jangkrik Santapan Lezat

Larva ulat bambu hingga jangkrik rumah akan menjadi serangga yang dapat dijual sebagai makanan bagi orang-orang di Uni Eropa (UE).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Demi Pangkas Emisi Karbon, Uni Eropa Setuju Jadikan Ulat dan Jangkrik Santapan Lezat
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Keripik jangkrik - Uni Eropa (UE) memberikan lampu hijau penjualan ulat hingga jangkrik sebagai santapan lezat demi mengurangi emisi karbon. 

Sedangkan menurut laporan tahun 2022 dari badan lingkungan Jerman yakni UBA, di negara itu, 80 persen orang mengatakan bahwa mereka muak dengan ide mengkonsumsi serangga.

"Jijik dipandang sebagai rintangan terbesar untuk masuknya serangga ke pasar makanan Barat," tulis para penulis.

Meskipun makanan Barat termasuk diantaranya makanan lain yang terkait dengan pembusukan, seperti keju berjamur, penelitian terkait apakah hambatan ini dapat diatasi masih dalam tahap awal.

Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Desember menemukan orang lebih mau makan serangga setelah diberitahu tentang manfaat lingkungan.

Sebuah studi terpisah yang dilakukan pada 2020 menunjukkan norma sosial mengubah cara orang terbuka untuk mengkonsumsi belalang.

"Karena manusia adalah spesies yang sangat sosial, memanfaatkan sifat sosial mungkin terbukti sangat berguna," tulis para penulis.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas