18 Orang Tewas Terinfeksi Gas Beracun dari Kawasan Pabrik di Karachi Pakistan
18 orang tewas karena terinfeksi gas beracun dari kawasan pabrik di Karachi, Pakistan. Mereka mengalami gejala sesak napas dan mata merah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Ia mengatakan tiga pabrik didirikan secara ilegal di wilayah tersebut.
“Pabrik-pabrik ini dilaporkan membakar batu, yang secara lokal dikenal sebagai 'batu Cina', yang mengeluarkan asap yang menyebabkan masalah pernapasan bagi penduduk.”
Dia menduga kematian mungkin terjadi karena beberapa gas beracun atau beberapa penyakit lain.
Untuk memastikannya, kata Abro, mereka menunggu laporan dokter, seperti diberitakan Daily Times.
Abro mengatakan tiga pabrik tersebut telah disegel.
Sementara itu, empat orang, termasuk salah satu pemilik pabrik, telah ditangkap.
Seorang warga di wilayah Ali Muhammad Goth, Hafeez Leghari, mengatakan tiga orang dewasa termasuk di antara yang tewas, dan sisanya adalah anak-anak berusia satu hingga 13 tahun.
Ia mengatakan beberapa pabrik telah berhenti beroperasi sejak kasus kematian meluas.
“Pemerintah telah menyegel pabrik-pabrik di daerah yang mengeluarkan asap, dan para pejabat berada di sini untuk pertemuan lebih lanjut dengan orang-orang di daerah tersebut dan untuk penyelidikan,” kata Leghari.
Baca juga: Pusat Bisnis dan Rumah Sakit Pakistan Terdampak Pemadaman Listrik Nasional karena Kesalahan Teknis
Ucapan Duka
Kepala Menteri Provinsi Sindh, Murad Ali Shah, mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kesedihannya atas kematian tersebut.
Ia menginstruksikan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan.
Wakil Komisaris Kota Keamari, Mukhtiar Abro, mengatakan beberapa anak baru saja meninggal di wilayah Ali Mohammed Goth, Kota Karachi.
Dia mengatakan tim dokter yang dipimpin oleh petugas kesehatan kabupaten Keamari diterjunkan untuk memastikan penyebab kematian.
"Para dokter mengambil sampel untuk tujuan penyelidikan," kata Wakil Komisaris Kota Keamari, Mukhtiar Abro, dikutip dari Daily Times.
Dia mengatakan bahwa anak-anak yang meninggal telah menunjukkan gejala serupa.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Pakistan