Populer Internasional: Anak Perempuan Lindungi Adik saat Gempa - Wagner Rusia Berhenti Rekrut Napi
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya kisah seorang anak perempuan yang lindungi adiknya dari reruntuhan gempa.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
3. Wagner Rusia Berhenti Rekrut Napi Jadi Tentara Bayaran, Bantah Rekrutmen di Musim Dingin
Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia telah menghentikan perekrutan narapidana untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina.
Pemimpin Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin mengumumkan hal ini pada Kamis (9/2/2023).
Sebelumnya, media independen melaporkan tentang Wagner yang melanjutkan proses perekrutan tahanan musim dingin ini karena kerugian besar dalam serangan berbulan-bulan Rusia di Bakhmut, Ukraina timur.
Menanggapi pertanyaan pers yang mengklaim narapidana Rusia belum direkrut ke Wagner selama lebih dari sebulan, Yevgeny Prigozhin lalu memberikan klarifikasi.
“Perekrutan tahanan di PMC Wagner telah sepenuhnya dihentikan,” kata Yevgeny Prigozhin, dikutip dari The Moscow Times.
Dia tidak memberikan penjelasan mengapa perekrutan tahanan dihentikan.
Prigozhin, berbicara melalui kantor persnya, mengatakan Wagner memenuhi semua kewajibannya kepada semua orang yang bekerja dengan kami sekarang.
4. Filipina Larang ART Kerja di Kuwait, Imbas Kasus Pembunuhan Sadis, Mayat Dibuang di Gurun
Filipina melarang semua asisten rumah tangga (ART) bekerja di Kuwait untuk sementara waktu.
Hal ini dilatarbelakangi oleh pembunuhan mengerikan terhadap seorang ART asal Filipina yang bekerja di Kuwait.
“Untuk memperkuat perlindungan hak-hak (Pekerja Filipina Luar Negeri) di Kuwait, khususnya pekerja yang paling rentan terhadap pelecehan dan eksploitasi, tindakan atas permohonan pekerja rumah tangga yang pertama kali disewa agen yang terikat ke Kuwait untuk sementara ditangguhkan efektif segera,” kata Departemen Pekerja Migran dalam sebuah pernyataan, Rabu (8/2/2023).
Larangan itu tidak termasuk pekerja yang telah bekerja di negara itu selama bertahun-tahun, menurut Sekretaris Pekerja Migran Susan Ople.