Profil Kazuo Ueda, Ekonom yang Ditunjuk Jadi Gubernur Baru Bank Sentral Jepang
Ueda merupakan mantan anggota dewan kebijakan Bank Jepang dan saat ini berusia 71 tahun.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
3. Sikap Ueda Terhadap Kebijakan Ultra Longgar BOJ
Dalam sebuah komentar kepada wartawan yang disiarkan di Nippon TV pada Jumat, Ueda menolak untuk membahas terkait kabar diangkatnya menjadi gubernur BOJ.
Saat ditanya tentang pandangannya tentang kebijakan moneter, dia berkata: "Kebijakan moneter harus dilakukan berdasarkan keadaan saat ini dan terutama prospek ekonomi dan harga. Dari perspektif itu, menurut saya kebijakan BOJ saat ini sudah tepat, dan bagaimanapun juga, pelonggaran moneter harus terus mengingat keadaan saat ini."
Dalam sebuah opini di surat kabar Nikkei pada tahun lalu, Ueda memperingatkan BOJ agar tidak menaikkan suku bunga sebelum waktunya karena inflasi melebihi 2 persen.
Namun, dia juga mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan strategi untuk keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar, dan meninjau program stimulus luar biasa di beberapa titik, menurut laporan itu.
4. Pendapat Analis Soal Penunjukkan Ueda
Ueda tetap menjadi tokoh yang kurang diketahui bagi banyak orang di pasar keuangan, kata para ekonom dan analis.
Yen awalnya naik di tengah ekspektasi ia bisa menghapus suku bunga super rendah lebih awal dari yang diperkirakan, namun kemudian kenaikan tersebut tertahan setelah komentarnya bahwa kebijakan BOJ saat ini sudah tepat.
"Dalam hal kebijakan moneter, mungkin tidak ada yang memiliki cara berpikir yang sangat baik, tetapi dia sangat kuat dalam ekonomi internasional, termasuk nilai tukar mata uang asing," kata Masayuki Kichikawa, kepala strategi makro di Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.