China Sukses Damaikan Arab Saudi dengan Iran, Ini 7 Penyebab Arab Saudi & Iran Bermusuhan Selama Ini
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyambut baik normalisasi hubungan antara Iran dan Arab Saudi.
Editor: Hasanudin Aco
Secara historis, Arab Saudi memiliki hubungan dekat dengan Barat yang memasok miliaran dolar persenjataan.
Sejak tahun 1979, hubungan Iran dengan Barat sangat menegang dan Barat menerapkan sanksi ekonomi selama bertahun-tahun terhadap Iran terkait apa yang dipandang sebagai usaha Teheran untuk memiliki senjata nuklir.
4. Suriah
Iran sama seperti Rusia adalah pendukung setia Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Dukungan militer dari negara itu dan sekutunya di Lebanon, Hisbullah, dipandang penting untuk mempertahankan kekuasaannya.
Arab Saudi adalah pendukung penting dan penyandang dana kelompok pemberontak Sunni yang menentang pemerintah.
Riyadh juga menjadi tuan rumah konferensi yang bertujuan untuk menyatukan berbagai kelompok pemberontak menentang pemerintahan Presiden Assad.
Sejak jatuhnya Saddam Hussein, milisi Syiah menjadi semakin kuat.
5. Irak
Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mendukung Saddam Hussein saat perang Iran-Irak tahun 1980-1988 dan mengalami serangan Iran terhadap kapal-kapalnya.
Hubungan diplomatik Iran dan Arab Saudi dibekukan selama tiga tahun setelah perang.
Sejak jatuhnya Saddam, kelompok mayoritas Syiah di Irak memimpin pemerintah dan memelihara hubungan dekat dengan Teheran.
Hal ini membuat pengaruh Iran mencapai perbatasan Arab Saudi dan menciptakan persekutuan Syiah Iran, Irak, Suriah dan Lebanon.
Baghdad menuduh Arab Saudi mendukung kelompok Sunni radikal dan kekerasan sektarian di Irak.
6. Yaman
Arab Saudi berbagi Semenanjung Arab dengan Yaman yang memilki kelompok minoritas Syiah signifikan, Houthi.
Houthi memberontak dan mengambil alih sejumlah wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, memaksa pemerintah yang didukung Saudi mengasingkan diri pada permulaan tahun 2015.
Negara-negara Arab di Teluk menuduh Iran mendukung Houthi secara keuangan dan militer, meskipun Iran menyangkal hal ini.
Keterlibatan Iran di halaman belakang Saudi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di Riyadh dan koalisi pimpinan Saudi terus memerangi para pemberontak.
7. Minyak
Minyak penting bagi kedua negara - Arab Saudi adalah produsen dan eksportir terbesar dunia - dan mereka kemungkinan memiliki kepentingan yang berbeda tentang seberapa banyak minyak yang dihasilkan dan berapa harganya.
Arab Saudi relatif kaya dan memiliki penduduk yang lebih sedikit dibandingkan Iran.
Negara ini diberitakan dapat mengatasi rendahnya harga minyak saat ini untuk jangka pendek.
Iran lebih memerlukan pemasukan dan lebih menginginkan harga per barel yang lebih tinggi.
Setelah beberapa tahun tidak dilibatkan dalam pasar minyak dunia karena pemberlakuan sanksi, hal ini akan sangat membantu ekonomi Iran yang bermasalah.
Tetapi para pengamat memperkirakan para penghasil minyak memompa 0,5 juta sampai dua juta barel minyak per hari melebihi permintaaan, jadi Iran memerlukan negara penghasil minyak lainnya untuk memotong produksi agar terjadi peningkatan harga. Arab Saudi tidak ingin melakukan hal ini.
Sumber : Twitter/Al-Arabiya/File BBC Indonesia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.