Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Sulit Ditangkap meski ICC Rilis Surat Perintah

Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin sulit ditangkap, meski ICC merilis surat perintah penangkapannya. ICC tidak pernah mengadili negara di luar ICC.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Sulit Ditangkap meski ICC Rilis Surat Perintah
Twitter/President of Russia
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Gubernur St Petersburg, Alexander Beglov, pada 1 Maret 2022. - ICC merilis surat penangkapan Vladimir Putin, namun Rusia menolak keputusan ini. 

Sudan juga bukan anggota ICC, namun ICC mengajukan surat penangkapan pada presiden terdahulu.

Mantan Presiden Sudan, Omar al-Bashir, juga menjadi target penangkapan ICC untuk diadili.

Namun, ia masih bisa mengunjungi sejumlah negara anggota ICC termasuk Afrika Selatan dan Yordania meskipun tunduk pada surat perintah ICC.

Omar al-Bashir digulingkan pada 2019, namun Sudan belum menyerahkannya hingga saat ini.

Kasus pada Omar al-Bashir ini menggambarkan negara-negara anggota ICC tidak selalu melakukannya, terutama jika melibatkan kepala negara seperti Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan dengan kereta api aeroexpress di resor Sochi, Laut Hitam Rusia, pada 28 Oktober 2013.
Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan dengan kereta api aeroexpress di resor Sochi, Laut Hitam Rusia, pada 28 Oktober 2013. (MIKHAIL KLIMENTYEV / RIA-NOVOSTI / AFP)

Baca juga: Polandia akan Kirim 4 Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina, AS Tak Ingin Ikuti Langkahnya

Surat Perintah ICC Sulit Dilakukan

Seorang profesor di Columbia Law School, Matthew Waxman, berkomentar soal surat perintah penangkapan Vladimir Putin.

Berita Rekomendasi

"Itu adalah langkah yang sangat signifikan oleh ICC, tapi kemungkinan kecil kita akan melihat Putin ditangkap," katanya, dikutip dari France24.

Sejauh ini, ICC baru berhasil mengadili tokoh penting di negara anggotanya.

Misalnya, Liberia dan Serbia, yang merupakan anggota ICC.

ICC mengadili presiden Liberia, Taylor, pada 2012 atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

ICC juga mengadili mantan pemimpin Serbia Bosnia, Radovan Karadzic, akhirnya ditangkap pada 2008 dan dihukum karena genosida oleh pengadilan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas