Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Sulit Ditangkap meski ICC Rilis Surat Perintah
Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin sulit ditangkap, meski ICC merilis surat perintah penangkapannya. ICC tidak pernah mengadili negara di luar ICC.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Sudan juga bukan anggota ICC, namun ICC mengajukan surat penangkapan pada presiden terdahulu.
Mantan Presiden Sudan, Omar al-Bashir, juga menjadi target penangkapan ICC untuk diadili.
Namun, ia masih bisa mengunjungi sejumlah negara anggota ICC termasuk Afrika Selatan dan Yordania meskipun tunduk pada surat perintah ICC.
Omar al-Bashir digulingkan pada 2019, namun Sudan belum menyerahkannya hingga saat ini.
Kasus pada Omar al-Bashir ini menggambarkan negara-negara anggota ICC tidak selalu melakukannya, terutama jika melibatkan kepala negara seperti Putin.
Baca juga: Polandia akan Kirim 4 Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina, AS Tak Ingin Ikuti Langkahnya
Surat Perintah ICC Sulit Dilakukan
Seorang profesor di Columbia Law School, Matthew Waxman, berkomentar soal surat perintah penangkapan Vladimir Putin.
"Itu adalah langkah yang sangat signifikan oleh ICC, tapi kemungkinan kecil kita akan melihat Putin ditangkap," katanya, dikutip dari France24.
Sejauh ini, ICC baru berhasil mengadili tokoh penting di negara anggotanya.
Misalnya, Liberia dan Serbia, yang merupakan anggota ICC.
ICC mengadili presiden Liberia, Taylor, pada 2012 atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
ICC juga mengadili mantan pemimpin Serbia Bosnia, Radovan Karadzic, akhirnya ditangkap pada 2008 dan dihukum karena genosida oleh pengadilan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina