Foto-foto yang Menunjukkan Donald Trump Ditangkap Aparat Hukum Rupanya Dibuat dengan AI
Foto-foto yang menampilkan Donald Trump diringkus petugas polisi viral di media sosial, foto itu rupanya hasil editan AI.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Salma Fenty
Akun Twitter yang membagikan gambar di utas juga mengatakan di bio-nya bahwa akunnya adalah satir atau sindiran dan parodi.
Foto yang memperlihatkan Donald Trump hampir jatuh ke lantai dikelilingi oleh petugas polisi dibuat oleh Eliot Higgins.
Ia adalah seorang ahli investigasi sumber terbuka dan pendiri Bellingcat, kelompok investigasi yang berbasis di Belanda.
Kedua foto ini, bersama foto lainnya yang dibuat Higgins, muncul dalam tweetnya pada tanggal 20 Maret dengan caption, "Membuat foto Trump ditangkap sambil menunggu penangkapan Trump (sebenarnya)."
Baca juga: Jika Donald Trump Didakwa atas Skandal Pembayaran Stormy Daniels, New York Bersiap Tangani Kerusuhan
Higgins memberi tahu USA Today bahwa dia menggunakan alat Midjourney v5, generator kecerdasan buatan, untuk membuat foto itu.
"Secara umum, Anda harus memperhatikan orang-orang dengan anggota tubuh atau jari ekstra," kata Higgins.
"Teks hampir selalu tidak masuk akal, dan logo serta lencana sering kali berantakan."
"Jika Anda melihat seragam polisi, Anda akan melihat semuanya sedikit berbeda."
"Anda mungkin juga melihat pakaian berbaur satu sama lain, atau memiliki tekstur yang aneh."
Sementara itu, tidak jelas dari mana asal dua foto lainnya di postingan tersebut berasal.
Tetapi beberapa fitur menunjukkan bahwa gambar tersebut juga dibuat oleh komputer, menurut Higgins.
"Beberapa jari dan tangan terlihat aneh, ukuran tangan Trump berbeda dan seragam memiliki perbedaan kecil satu sama lain," kata Higgins.
James O'Brien, seorang ahli analisis forensik di University of California, Berkeley, setuju, mengatakan gambar-gambar itu tampak "seperti dihasilkan oleh AI atau dimodifikasi."
Pengguna Instagram mengatakan kepada USA TODAY bahwa halaman Instagram-nya adalah halaman meme dan dia hanya memposting konten untuk humor.
Associated Press, VERIFY dan Reuters juga menyanggah klaim tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)