4 Orang Tewas dan 23 Hilang setelah Kapal Imigran Tunisia Tenggelam di Laut Mediterania
4 orang tewas dan 23 hilang setelah kapal imigran Tunisia tenggelam di Laut Mediterania ketika hendak menuju Italia pada Jumat dan Sabtu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Jumlah Imigran Tunisia Meningkat
Garda Nasional Tunisia mengatakan pada hari Jumat (7/4/2023), ada lebih dari 14.000 pengungsi, sebagian besar dari Afrika sub-Sahara, dicegat atau diselamatkan dalam tiga bulan pertama tahun ini ketika mencoba menyeberang ke Eropa.
Jumlah ini lima kali lebih banyak dari angka yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.
“Patroli penjaga pantai mencegah 501 upaya klandestin untuk melintasi perbatasan laut dan menyelamatkan 14.406 (pengungsi) termasuk 13.138 dari negara-negara Afrika sub-Sahara, antara 1 Januari dan 31 Maret," kata Garda Nasional Tunisia dalam sebuah pernyataan.
Sebagian besar intersepsi terjadi di lepas pantai provinsi Sfax dan Mahdia, yang pantainya terletak hanya 150 km (90 mil) dari pulau Lampedusa, Italia.
Para imigran ini sering membayar sejumlah besar uang untuk diangkut dengan kapal yang tidak aman oleh penyelundup manusia.
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengatakan pada hari Jumat (7/4/2023), Eropa berisiko melihat gelombang besar pengungsi tiba di pantainya dari Afrika Utara jika stabilitas keuangan di Tunisia tidak dijaga.
Giorgia Meloni meminta Dana Uang Internasional dan negara-negara lain untuk membantu Tunisia dengan cepat untuk menghindari keruntuhannya, dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Tunisia, Nabil Ammar, mengatakan pekan lalu, negara itu membutuhkan dana dan peralatan untuk melindungi perbatasannya dengan lebih baik.
Tunisia telah menerima peralatan dari Italia dalam beberapa tahun terakhir, namun Ammar mengatakan itu sudah ketinggalan zaman dan tidak cukup.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Tunisia