Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Bersenjata Memburuk, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Evakuasi Seluruh WNI di Sudan

HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid, mengaku dirinya mendengar banyak informasi mengenai kondisi keamanan di Sudan yang semakin genting.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Konflik Bersenjata Memburuk, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Evakuasi Seluruh WNI di Sudan
Istimewa
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid saat memberikan keterangannya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI untuk segera mengevakuasi seluruh WNI yang berada di Sudan.

Hal tersebut seusai adanya ancaman akibat konflik bersenjata yang makin berkobar di Sudan.

HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid, mengaku dirinya mendengar banyak informasi mengenai kondisi keamanan di Sudan yang semakin genting.

Bahkan, situasi kemanan ini dinilai membahayakan WNI dan mahasiswa yang berada di daerah tersebut.

"Terobosan itu demi melaksanakan kewajiban konstitusional negara melindungi dan menyelamatkan warga Negara Indonesia termasuk yang di Sudan. Pemerintah RI melalui Kemenlu RI penting untuk segera membantu dan mengevakuasi seluruh warga Indonesia di Sudan termasuk para Mahasiswa yang terdampak, sampai kembali stabilnya situasi keamanan dan politik di sana," ujar HNW kepada wartawan, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Perang Saudara di Sudan yang Tewaskan Ratusan Orang, Perseteruan 2 Jenderal

HNW yang juga Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II tersebut menyampaikan adanya 1.209 WNI dan mahasiswa Indonesia yang terancam keamanan dan keselamatan di tengah semakin memburuknya konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan milisi paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

BERITA REKOMENDASI

"Kami mendengar laporan dari banyak warga kita di sana bahwa hunian-hunian WNI berulang kali terkena peluru nyasar, situasi juga diperburuk dengan matinya internet, jaringan telepon, dan air bersih di banyak lokasi selama dua hari terakhir, serta ditambah keterbatasan logistik pangan dan lain-lainnya dikarenakan bahaya yang mengancam di luar tempat tinggal mereka, menjadi hal yang sangat miris bagi para warga Indonesia di sana, apalagi sebentar lagi mereka mestinya juga akan merayakan Idul Fitri,” jelasnya.

Menurutnya, pertempuran bersenjata kedua kubu berkonflik di Sudan semakin mengarah kepada urban warfare atau pertempuran dalam kota.

"Saat ini baku tembak sudah terjadi juga di kawasan-kawasan asrama mahasiswa dan di sekitar apartemen yang banyak dihuni WNI, mengingat eskalasi bersenjata ini terjadi begitu cepat dan semakin meluas di berbagai provinsi di Sudan," ungkapnya.

"Para warga Indonesia di sana mengkhawatirkan risiko tinggi semakin memburuknya situasi keamanan dan politik untuk jangka waktu yang tidak sebentar, maka tentunya sangat diperlukan mitigasi risiko tinggi tersebut sesegera mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan keamanan dan keselamatan Warga Indonesia termasuk Mahasiswanya,” sambung HNW.

HNW mendesak Kemenlu RI agar meningkatkan seluruh upaya diplomasi dan komunikasi tingkat tinggi demi tercapainya jaminan keamanan bagi KBRI Khartoum dalam melindungi atau menjalankan evakuasi para WNI di Sudan.


"Kami memahami begitu sensitif dan gentingnya situasi di Sudan saat ini, maka semakin dibutuhkan komunikasi tingkat tinggi para pihak berkewenangan agar perlindungan dan atau evakuasi para WNI di Sudan dapat terlaksana dengan aman dan selamat tanpa gangguan dan ancaman suatu apapun," tukas HNW.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas