Klaim Kuasai Bakhmut, Rusia Segera Dirikan Pemerintah Wilayah dan Hapus Ranjau
Rusia segera mendirikan pemerintah wilayah, mengevakuasi rakyat, dan menghapus ranjau di Kota Bakhmut setelah Wagner mengklaim merebut kota itu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Ukraina sejauh ini menolak untuk mengakui kehilangan kota Bakhmut.
Kementerian Pertahanan Ukraina bersikeras dengan mengatakan pertempuran untuk kota Bakhmut masih berlangsung.
Namun, pada saat yang sama, penasihat senior Presiden Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak, pada Minggu (21/5/2023) bersumpah angkatan bersenjata Ukraina pasti akan merebut kembali kota Bakhmut.
Baca juga: Perang dengan Ukraina Masih Berlanjut, Rusia Klaim Kuasai Kota Bakhmut
Ukraina Pantang Menyerah
Wakil Menteri Pertahanan, Hanna Maliar mengatakan pasukan Rusia berusaha untuk memperkuat posisi mereka di sisi pinggiran Bakhmut.
"Rusia mengandalkan penembakan terus-menerus untuk mencapai tujuan ini," kata Hanna Maliar, Rabu (24/5/2023), dikutip dari Kyiv Independent.
Menurutnya, jumlah keseluruhan serangan Rusia telah menurun saat unit diganti.
Sementara itu, ia mengklaim pasukan Ukraina membuat kemajuan bertahap.
Pasukan Ukraina masih menguasai sebagian wilayah barat daya kota Bakhmut.
Kyiv Independent melaporkan pada 22 Mei 2023, Bakhmut secara efektif telah diduduki oleh pasukan Rusia, meski belum dikonfirmasi oleh pemerintah Ukraina.
Hal itu terbukti berdasarkan pernyataan resmi dan yang dibuat oleh tentara di lapangan kepada Kyiv Independent.
Namun, pasukan Ukraina masih terlibat dalam pertempuran di sekitar Bakhmut.
Baca juga: Mengapa Bakhmut Jadi Titik Pertempuran Penting dalam Perang Rusia vs Ukraina?
Kota Bakhmut
Bakhmut adalah sebuah kota pertambangan garam dengan populasi pra-perang mencapai 72.000.
Kota ini telah menjadi panggung pertempuran berdarah selama berbulan-bulan karena Bakhmut dipandang sebagai benteng strategis utama di wilayah Donetsk.
Pasukan Rusia hampir mengepungnya dan secara metodis mendorong Tentara Ukraina dari pinggiran barat.
Kota ini sebagian besar telah hancur selama pertempuran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina