Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gadis Berusia 11 Tahun jadi Korban Serangan Rudal Rusia ke Ukraina, Tewas Bersama Ibunya

Seorang gadis berusia 11 tahun menjadi korban serangan rudal Rusia ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv. Serangan rudal itu dilancarkan melalui drone.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in Gadis Berusia 11 Tahun jadi Korban Serangan Rudal Rusia ke Ukraina, Tewas Bersama Ibunya
Sergei SUPINSKY / AFP
Para ahli mencari pecahan rudal yang jatuh yang meledak di luar poliklinik selama serangan Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada 1 Juni 2023. - Seorang gadis berusia 11 tahun tewas setelah Rusia melancarkan rudal ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Rabu (1/6/2023). 

Dia menambahkan bahwa akan menjadi kepentingan anggota NATO untuk memberikan jaminan tersebut, sementara Kyiv menunggu persetujuan untuk bergabung dengan aliansi militer Barat.

Baca juga: Rusia Klaim Telah Hancurkan Kapal Perang Terakhir Ukraina

Prancis dan kekuatan Barat lainnya telah memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar ke Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai pada Februari 2022.

Namun, mereka berhenti menawarkan perlindungan menyeluruh yang diberikan kepada anggota NATO.

Pasal 5 perjanjian pendirian blok menetapkan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

"Kita harus membangun sesuatu antara keamanan yang diberikan kepada Israel dan keanggotaan penuh," kata Macron.

Presiden Prancis, yang pernah menggambarkan aliansi yang berbasis di Brussel itu sebagai "mati otak", mengatakan bahwa krisis Ukraina telah "menyentuh NATO".

Baca juga: Perbatasan Rusia-Ukraina Memanas, Kremlin akan Evakuasi Ratusan Anak dari Belgorod

Macron meminta anggota blok untuk "mengintensifkan" bantuan militer ke Kyiv, sehingga memiliki semua yang dibutuhkan untuk serangan balasan yang efektif terhadap pasukan Rusia.

Berita Rekomendasi

Meskipun mengakui bahwa kontribusi AS telah menjadi kunci dalam memungkinkan Ukraina mempertahankan diri, Macron berpendapat bahwa Eropa harus membangun industri pertahanannya sendiri daripada mengandalkan Washington untuk perlindungan.

"Mari kita bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat, tetapi apakah pemerintahan ini selamanya ada? Itulah mengapa pilar pertahanan Eropa dalam NATO sangat diperluka," kata Macron.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas