Bocah Korban Penikaman Massal di Prancis Sudah Sadar, Presiden Macron: Dia Bangun dan Nonton TV
Presiden Macron kunjungi anak-anak yang jadi korban penikaman massal, ia menyebut para korban sudah stabil, bahkan ada yang bisa menonton TV.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Terima kasih banyak atas keberanian Anda."
Pria bernama Henri (24), seorang peziarah Katolik yang melakukan tur jalan kaki dan menumpang selama sembilan bulan di katedral Prancis, kebetulan berada di kota Alpen Annecy ketika serangan itu terjadi.
Media Prancis menyebut Henri sebagai "pahlawan dengan ransel" setelah dia terlihat dalam sebuah video menggunakan ransel berat untuk mengayunkan penyerang dan menangkis pisaunya.
Baca juga: Macron dan Biden Redakan Ketegangan, Namun Pernyataan Masing-masing Berbeda
“Anda mengalami saat-saat yang sangat sulit, membuat trauma,” kata Macron.
"Saya sangat bangga padamu."
Henri membawa tas punggung yang berat dan sedang memegang tas lain di tangannya ketika penyerang menebasnya.
Henri terus menyerangnya, mengejar pria itu di dalam taman bermain.
Ia tampak melemparkan satu tas ke penyerang pada satu titik dan kemudian mengambilnya lagi untuk melempar lagi.
Henri mengatakan dia didukung oleh iman Katoliknya.
"Ketika Anda tahu bahwa Anda dicintai oleh Tuhan dan bahwa dia menyelamatkan hidup kami, Anda dapat bertindak tanpa terlalu memikirkan kehidupan Anda sendiri untuk mencoba dan menyelamatkan anak-anak," katanya kepada media Prancis BFMTV.
Henri meminta Macron untuk diundang ke pembukaan kembali Notre Dame di Paris tahun depan, menyusul perbaikan katedral yang rusak akibat kebakaran pada 2019.
“Saya akan mengurusnya secara pribadi,” jawab pemimpin Prancis itu.
Henri mengatakan kepada BFMTV bahwa dia bukan satu-satunya warga sipil yang membahayakan diri mereka sendiri.
Dia telah bertindak seperti orang Prancis mana pun, katanya.