Impian Umat Islam Tunaikan Ibadah Haji Terhalang Biaya yang Kian Meroket
Seorang pensiunan pegawai negeri sipil di Mesir, sebut saja Farida, harus menabung selama lima tahun untuk dapat menuaikan ibadah Haji.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Muslim diwajibkan untuk melakukan perjalanan ke Mekkah setidaknya sekali seumur hidup mereka, jika mereka mampu secara fisik dan finansial.
Haji biasanya menarik antara 1,5 juta hingga 2 juta jemaah, tetapi ini adalah pertama kalinya sejak pandemi otoritas Saudi mengizinkannya untuk kembali ke kapasitas penuh.
Arab Saudi mengalokasikan setiap negara kuota tahunan berdasarkan jumlah Muslim yang tinggal di sana.
Yang terbesar jatuh ke Indonesia - negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan populasi 270 juta.
Indonesia mendapat kuota 221.000 tahun ini.
Pihak berwenang Indonesia memutuskan tahun ini untuk memotong subsidi haji menjadi 50 persen dari 60 persen, yang berarti bahwa setiap jamaah haji Indonesia harus membayar $3.320.
Pada tahun 2022, paket tersebut berharga $2.660.
Baca juga: Sempat Tertahan di Muzdalifah, Kemenag: Semua Jemaah Haji Indonesia Sudah Diberangkatkan ke Mina
Hambatan politik
Sementara biaya keuangan dapat menjadi kendala bagi banyak Muslim di seluruh dunia, bagi mereka yang berada di Yaman situasinya jauh lebih rumit.
Negara itu telah dihancurkan oleh konflik.
Bulan ini, jemaah haji Yaman terbang langsung dari Sanaa ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Mereka yang bepergian harus membayar sekitar $3.000.
“Pada tahun 2016, saya pergi haji dengan harga kurang dari setengah harga ini. Sekarang terlalu mahal bagi saya,” kata seorang jurnalis Yaman.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)