Kerusuhan di Paris, Wali Kota Trauma Rumahnya Diserang Pengunjuk Rasa, Anak-Istri Terluka
Kerusuhan begitu mencekam karena pengunjuk rasa membakar mobil dan menjarah toko-toko.
Editor: Hasanudin Aco
AFP/ZAKARIA ABDELKAFI
Seorang petugas melihat kendaraan terbakar setelah kerusuhan di Nanterre, sebelah barat Paris, pada 28 Juni 2023, sehari setelah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun ditembak di dada oleh polisi dari jarak dekat di pinggiran barat Paris ini . Protes kekerasan pecah di Prancis pada dini hari tanggal 29 Juni 2023, ketika kemarahan tumbuh atas pembunuhan polisi terhadap seorang remaja, dengan pasukan keamanan menangkap 150 orang dalam kekacauan yang membuat pengunjuk rasa berpakaian balaclava membakar mobil dan menyalakan kembang api. Nahel M., 17, ditembak di dada dari jarak dekat pada 27 Juni 2023 pagi dalam sebuah insiden yang memicu kembali perdebatan di Prancis tentang taktik polisi yang telah lama dikritik oleh kelompok hak asasi atas perlakuan terhadap orang-orang di pinggiran kota berpenghasilan rendah. , terutama etnis minoritas.
(Photo by Zakaria ABDELKAFI / AFP)
Sejauh ini, pemerintahan Macron belum menetapkan status darurat untuk meredakan kerusuhan.
Langkah seperti demikian pernah digunakan pemerintah Prancis usai kerusuhan besar pecah pada 2005 silam usai kematian dua remaja di tangan polisi.
Kerusuhan meluas di Prancis meletus usai seorang remaja 17 tahun bernama nahel ditembak mati polisi saat pengecekan lalu lintas.
Nahel kemudian dimakamkan di kampung halamannya, Nanterre, dekat Paris pada Sabtu hari ini.
Sumber: The Independent/The Guardian
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.