Kampung Halaman Presiden Ukraina Terkena Serangan Rudal, 4 Orang Tewas dan 43 Lainnya Terluka
Rusia melancarkan serangan ke kota kampung halaman presiden Volodymyr Zelensky di Ukraina, menewaskan setidaknya 4 orang dan melukai 43 lainnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya, ada empat orang tewas dan 43 lainnya luka-luka setelah rudal Rusia menghantam kota selatan Kryvyi Rih, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Senin (31/7/2023).
Dilansir The Washington Post, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan di Telegram bahwa layanan darurat berada di tempat kejadian di kampung halamannya itu dan mereka berusaha menyelamatkan orang sebanyak mungkin.
Serangan itu terjadi setelah Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan di dalam Rusia "tak terhindarkan".
Pejabat Rusia sebelumnya menuduh Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak di Moskow dan Krimea.
Pejabat Ukraina belum mengonfirmasi apakah Kyiv berperan dalam serangan tersebut.
Berikut pembaruan lainnya seputar situasi perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-523: Citra Satelit Potret 300 Tenda Pasukan Wagner di Belarusia
Perkembangan kunci
- Anak-anak turut menjadi korban dalam serangan di Kryvyi Rih, ujar pejabat Ukraina pada Senin.
Pejabat itu, menambahkan bahwa rudal menghantam bangunan tempat tinggal dan gedung universitas dan beberapa orang masih terperangkap di bawah reruntuhan.
- Sebelumnya pada hari Minggu, Zelensky tidak secara langsung menanggapi tuduhan Rusia bahwa Ukraina berada di balik serangan pesawat tak berawak akhir pekan di Moskow dan Krimea, yang menurut pejabat Kremlin semuanya digagalkan.
Dalam pidato malamnya, Zelensky mengatakan "perang kembali ke wilayah Rusia," sebuah proses yang menurutnya "alami" karena Ukraina menjadi lebih kuat.
- Kyiv akan mulai membahas langkah-langkah keamanan jangka panjang dengan Washington, kata penasihat presiden Ukraina Andriy Yermak, merujuk pada kesepakatan baru-baru ini dengan negara-negara Kelompok Tujuh atau G7.
Rencana itu akan dibahas dalam tiga tahap yang berujung pada pertemuan para kepala negara, katanya.
Yermak menegaskan kembali keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, meskipun dia mengakui bahwa negara tersebut tidak akan diterima ke dalam aliansi pertahanan sampai perang berakhir.