Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia dan Ukraina Perang Drone Kamikaze, Seputar Adu Persenjataan UAV Kedua Negara

Rusia dan Ukraina sama-sama menggunakan drone kamikaze untuk menyerang lokasi dan target musuh. Berikut ulasan kekuatan persenjataan UAV Rusia-Ukraina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Rusia dan Ukraina Perang Drone Kamikaze, Seputar Adu Persenjataan UAV Kedua Negara
EPA/BBC
Pasukan pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) alias drone Orlan-10 milik Rusia bisa menargetkan tembakan artileri ke lokasi musuh dalam hitungan menit. 

Drone Bayraktar digunakan dalam serangan yang menenggelamkan kapal perang Rusia Moskva di Laut Hitam pada April 2022.

Rusia juga menggunakan Orlan-10 yang lebih kecil dan lebih compact, yang memiliki kamera dan dapat membawa bom kecil.

Penggunaan Drone Militer oleh Rusia dan Ukraina

Bagi kedua belah pihak - Rusia dan Ukraina - drone efektif untuk menemukan target musuh dan mengarahkan tembakan artileri ke arah target.

Dr Jack Watling, analis pertahanan di Royal United Services Institute, menjelaskan, pada masa lalu, pengintai musuh harus menghabiskan 20 atau 30 menit untuk menentukan target.

Sekarang berbeda.

"Pasukan Rusia dapat membawa senjata mereka untuk menyerang musuh hanya dalam waktu tiga sampai lima menit setelah pesawat tak berawak Orlan-10 melihat target."

Dr Marina Miron, peneliti pertahanan di Kings College London, mengatakan drone telah memungkinkan Ukraina untuk memaksimalkan kekuatan pasukannya yang terbatas.

BERITA REKOMENDASI

"Jika Anda ingin mencari posisi musuh di masa lalu, Anda harus mengirimkan unit pasukan khusus... dan Anda mungkin kehilangan beberapa pasukan," katanya.

"Sekarang, yang kamu pertaruhkan hanyalah drone."

Pasukan drone Orlan-10 milik Rusia bisa menemukan lokasi musuh dan target hanya dalam hitungan menit.
Pasukan drone Orlan-10 milik Rusia bisa menemukan lokasi musuh dan target hanya dalam hitungan menit. (BBC)

Masalah utama dalam menggunakan drone militer adalah ukurannya yang besar dan bergerak lambat, serta mudah ditembak jatuh.

Mereka juga mahal untuk diganti - satu Bayraktar TB2 berharga sekitar $2 juta (£1,7 juta) sekitar Rp 30 Miliar.

Beralih ke Drone non-militer

Kedua belah pihak dalam perang - terutama Ukraina - semakin sering menggunakan model drone non-militer yang berukulan kecil dan murah seperti DJI Mavic 3, yang harganya sekitar £1.700 (Rp 33 juta).

Drone umum berjenis DJI Mavic 3
Drone umum berjenis DJI Mavic 3 (BBC)

Drone-drone komerisal buat umum ini dapat dimodifikasi dan dilengkapi dengan bom kecil, tetapi utamanya tugas mereka hanya untuk mengintai, digunakan untuk melihat pasukan musuh dan mengarahkan serangan.

Namun, kemampuan drone komersial jauh lebih tidak jelek daripada drone militer.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas