Saingi Amerika, China Mulai Bangun Enam Reaktor Nuklir Senilai 17 Miliar Dolar AS
Ekspansi keenam proyek nuklir dilakukan pemerintah China rencananya akan dibuat dengan desain Hualong One.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Presiden Xi Jinping beserta Dewan Negara China sepakat untuk membangun enam reaktor nuklir baru, guna menjadikan China sebagai pusat pengembangan proyek-proyek energi atom terbesar di dunia.
Dengan menggelontorkan dana investasi senilai 17 miliar dolar AS, pemerintah China mengungkap bahwa pihaknya tengah berencana untuk membangun sejumlah unit tenaga nuklir baru di negaranya.
Mengutip dari keterangan resminya, dua unit tenaga nuklir baru nantinya akan didirikan di Ningde, provinsi Fujian.
Baca juga: Track 1.5, Pembicaraan Diplomasi Rahasia AS-Rusia Soal Ukraina: Nuklir Turun Kalau Krimea Lepas
Kemudian dua unit berdiri di Teluk Shidao, provinsi Fujian, dan satu reaktor nuklir generasi ketiga dirancang di dalam negeri.
Tak hanya itu, dalam proyek nuklir tersebut pemerintah bersama China National Nuclear Power Co Ltd juga turut membangun dua unit tenaga nuklir baru di Xudapu, provinsi Liaoning dengan kapasitas daya 1.291 megawatt, seperti yang dikutip dari China Daily.
Ekspansi keenam proyek nuklir dilakukan pemerintah China rencananya akan dibuat dengan desain Hualong One.
Meski uranium selaku bahan utama pembuatan nuklir tengah mengalami lonjakan harga mencapai dua kali lipat dari harga pasar global.
Namun hal tersebut tak menyurutkan ambisi presiden Xi Jinping, pihaknya mengungkap dengan ekspansi tersebut, posisi China dapat mengungguli jumlah pasokan nuklir yang dimiliki Amerika.
Sebagai informasi, saat ini total reaktor yang dimiliki China telah mencapai 24 unit nuklir dengan jumlah kapasitas daya yang terpasang yakni sebesar 26,81 gigawatt.
China pertama kali mulai membangun persenjataan nuklir pencegahan minimum pada tahun 1960-an untuk menangkal serangan musuh, namun seiring dengan ramainya persaingan persenjataan nuklir di pasar global. China akhirnya juga terpacu untuk meningkatnya reaktor nuklir di negaranya.
Departemen Pertahanan AS mencatat jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki China dapat berlipat ganda menjadi sekitar 700 dalam lima tahun dan mencapai lebih dari 1.000 pada tahun 2030.